16. 4-SEMECIN.

655 49 1
                                    

Malam pertama mereka ditempat baksos, mereka berkumpul bersama di aula yang disediakan oleh ketua RT setempat. Alam dan Stefie tidak pernah berjauhan, bahkan Alam meminta Stefie tidur disebelahnya bersama Raja. Alam tidak mau jika Stefie harus bersama yang lain terlebih Fakhri terus berusaha mendekati Stefie, mungkin jika Alam lengah Stefie bisa saja sudah dibawa Fakhri.

Alam memilih untuk diluar aula duduk berdua bersama Stefie memandangi bintang dan bulan.

"disini boleh bunuh orang gak sih?" tanya Alam jengah, Stefie menoleh pada Alam yang duduk disebelahnya

"kenapa sih? marah marah mulu dari tadi." sahut Stefie

"si bangsat itu ngeliatin lo mulu." ucap Alam.

"biarin aja, mata dia ini." sahut Stefie, Alam berdecak kesal pada Stefie.

"dan rasanya gua ingin comot mata dia." desis Alam, Stefie merangkul Alam, dan itu membuat Alam kaget dengan tindakan Stefie

"kalo kayak gini rasanya mau apa?" ledek Stefie, Alam tersenyum.

"pacaran." telak Alam.

ucapan Alam membuat Stefie langsung melepaskan tangannya dari bahu Alam. Stefie langsung salah tingkah, sedangkan Alam tersenyum licik

"kok dilepas? tadi nanya." ledek Alam, Stefie langsung memainkan ponselnya tapi tidak lama Alam mengambil ponsel Stefie lalu dimasukkan kedalam saku celananya.

"jangan main hp terus, gua gak suka lo ngehubungin cowok lain." ucapan Alam langsung membuat Stefie diam, Alam langsung menggenggam tangan Stefie dan mengusapnya.

Alam melihat jam tangan yang melingkar ditangan kirinya.

hari rabu, tanggal 14 April 2017 jam 22.35 menyatakan hari kebahagian Alam dan Stefhanie.

Pernyataan Alam membuat Stefie melongo, Alam tersenyum menampilkan deretan gigi putihnya

"gak bisa diganggu gugat, siapa yang melanggar akan dihukum mati." telak Alam langsung merangkul Stefie dan mencium keningnya.

"setuju?" Stefie mengangguk didalam rangkulan Alam. keduanya lalu diam memandangi bulan dalam keadaan sunyi hanya ada helaan nafas mereka.

"MASUK WOY JANGAN DILUAR" teriakan Raja membuat Alam langsung menoleh kebelakang terlihat Raja nyengir. Alam memberikan jari tengah pada Raja, terdengar tawa Raja.

Alam langsung mengajak Stefie berdiri untuk masuk kedalam aula sesuai perintah Raja. Raja melihat Alam yang terlihat terus menggenggam tangan Stefie.

"mau nyebrang bang?" ledek Raja, Alam langsung menjitak kepala Raja lalu masuk kedalam aula.

Mereka lalu duduk ditempat yang akan menjadi tempat tidur mereka. Raja tidur disebelah Alam lalu Stefie lalu Adinda, Raja meminta agar Adinda tidur disebelahnya tetapi Adinda menolaknya dengan alasan :

"takut sawan."

akhirnya raja tidur disebelah Alam.

tangan kanan Alam dijadikan bantalan Stefie

"Lam." bisik Raja, Alam berdehem tanpa menoleh pada Raja

"nengok dong, Stefie gak akan hilang kalo gak diliatin gitu." Alam langsung menatap Raja tajam.

"apaan sih lo? butuh banget perhatian kayaknya."

"EMANG IYA" teriak Raja kesal pada Alam. Alam nampak tidak peduli

"Adinda udah tidur kan?" tanya Raja memastikan pada Alam. Alam mengangkat bahu tanda tidak peduli, Raja berdecak kesal pada Alam lalu mengangkat kepalanya melihat Adinda yang terlihat sudah tidur sambil memeluk Stefie.

Empat SekawanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang