18. 4SEMECIN.

853 64 10
                                    

Jam 11.

Setelah makan mereka melakukan kegiatan untuk memasang lampu jalan dan membersihkan saluran air. yang bekerja hanya laki laki karena pekerjaan laki laki.

Alam terpaksa meniggalkan Stefie bersama Adinda di aula bersama yang lain. Alam harus ikut dengan Raja untuk memasang lampu jalan. Alam cukup tenang karena tidak ada Fakhri, karena Fakhri pergi mengambil sembako untuk dibagikan nanti sore setelah adzan Ashar.

Raja dan Alam bergantian menggali tanah untuk bambu yang menjadi tiang lampu jalan. mereka menyiapkan 20 lampu jalan untuk sekitar desa. sedangkan sembako mereka menyiapkan untuk 100 keluarga dan 100 peralatan sekolah untuk SD, seperti buku, pensil, penghapus, rautan, dan tas.

"yang bener dong galinya." cerca Raja sedari tadi menbuat Alam kesal.

"bacot lo bisa diem gak?" akhirnya Alam menjawab ucapan Raja.

"masih banyak lagi nih lampu yang kita pasang." Alam melempar cangkul kecil kehadapan Raja.

"gantian." Kata Alam lantas ia langsung duduk santai seperti Raja yang lakukan.

"capek kali." sahut Raja, Alam menatapnya tajam.

"masih banyak lagi nih lampu yang kita pasang" jawab Alam mengikuti gaya bicara Raja.

"dasar pedendam" Alam tidak menanggapi ucapan Raja.

Raja menggali tanah lalu Alam yang memasuki bambu yang sudah terpasang lampu kedalam galian yang dibuat Raja. seterusnya hingga 5 lampu.

Setelah sudah terpasang semua mereka duduk santai memandangi pepohonan yang menjadi tempat mereka.

"ayok balik ah." ajak Alam sembari berdiri, Raja mengangguk lalu berdiri dan berjalan mneyusul Alam yang sudah berjalan duluan.

"lo takut banget Stefie diambil si bangsat sih." ujar Raja

"bukannya lo juga takut kalo Adinda diambil sibangsat?" balas Alam.

"terkadang apa yang kita takutin bisa aja itu yang akan terjadi"

"dan gua gak pernah menginginkan itu terjadi" jawab Alam.

"percaya sama gua.."

"musrik percaya sama lo." potong Alam, Raja berdecak sebal.

"cukup percaya sama hati kecil, karena hati kecil gak pernah berkhianat." lanjut Raja

"lo bisa gak sih gak usah jiplak qoutes nya Vino?" decak kesal Alam.

"susah."

"kayaknya lo kangen deh sama Vino?"

"gua masih normal bangsat" desis Raja.

"gak boleh ngomong kasar ditempat asing" bisik Alam, Raja langsung menutup mulutnya, melirik kesamping kanan kirinya, merasa bulu kuduknya merinding. Raja langsung lari meninggalkan Alam yang sedari tadi menahan tawa. Raja itu takut banget sama setan.

Setelah Raja berlari, Alam langsung tertawa kencang yang sudah tidak bisa ditahannya. Alam berjalan seorang diri menuju aula.

saat sudah sampai diaula, terlihat semua panitia sedang sibuk dengan tugas masing masing. Alam mencari Raja dan Stefie tetapi Alam tidak melihat keduanya.

Alam memilih duduk melihat yang lain daripada bertanya. Alam tidak mengenal semua panitia. tiba tiba ada ibu ibu yang menghampirinya lalu duduk disebelahnya. Alam tersenyum membalas senyum ibu itu.

"adek, anak kampus juga?" tanya ibu itu pada Alam.

"iya bu. kenapa?" jawab Alam sopan.

"oh. nama adek siapa?" tanya ibu itu.

Empat SekawanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang