14. 4-SEMECIN

629 53 9
                                    

Mereka sudah sampai didaerah baksos, mereka turun dari bis dipinggir jalan karena tidak mungkin bis masuk kedalam daerah yang habis terkena longsor. Mereka hanya menunggu Raja dan Fakhri memberikan aba aba.

"Capek ya?" tanya Alam yang duduk disebelah Stefie, Stefie memilih menggeleng kepalanya.

"Gak usah bohong deh."

"Iya capek" jawab Stefie. Alam menghapus keringat yang turun dari kening Stefie.

"Tinggal bilang capek apa susahnya sih?"

"Marah marah mulu ih"

"Nih minum." ucap Alam sambil memberikan minuman botol untuk Stefie.

"Emangnya lo gak haus?"

"Lo aja dulu" Stefie mengangguk lalu meminumnya, setelahnya dikembalikan pada a Alam. Alam kembali meminum .

"Ja masih lama? gua ngantuk" teriak Alam, Raja memutar tubuhnya menghadap sahabatnya yang menjadi sangat bawel.

"Sabar. Lagi nunggu orang sana jemput. Lagian kenapa ikut sih lo"

"Lo yang maksa setan"

"kenapa mau gua paksa?"

"disini gak ada yang punya tombak?" ucap Alam entah pada siapapun yang mau menjawab.

AHHAHAHAHAHA

"baper banget tuan muda." ledek Raja, Alam memilih memandangi Stefie dibanding membalas ledekan Raja.

Alam merapikan rambut Stefie yang digerai, Alam memutar tubuh Stefie, dan Stefie menuruti kemauan Alam. Alam mengumpulkan semua rambut Stefie.

"mana kuncirannya?" Stefie mengeluarkan kuncirannya dari saku almamaternya dan diberikan pada Alam. Alam mengikatnya terakhir Alam mencium kepala Stefie.

"gini kan cantik" Stefie tersenyum tanpa sepengetahuan Alam.

"senyumnya hadap gua dong." Raja menjitak kepala Alam.

"apaan sih lo"

"lo menjijikan"

"sirik aja." Balas Alam "tuh gebetan lo sama gebetannya."

"dan gebetannya suka sama gebetan lo." balas Raja. Alam mengangkat bahunya tidak peduli lalu merangkul Stefie.

"bodo amat." balas Alam.

"AYO SEMUANYA KUMPUL. MOBILNYA UDAH DATENG!!" teriak Fakhri. semuanya berdiri menggendong tasnya masing masing. terlihat 2 mobil truk kearah mereka, lalu mobil berhenti didekat mereka.

"dibagi 2, karena kita ada 40 orang. semuanya gua bagi bagi." semuanya memgangguk setuju dengan Fakhri.

"Stefie di truk 1." Stefie mengangguk lalu naik keatas truk dibantu Alam.

"Alam ditruk 2." Alam mengangguk. Alam tidak naik keatas truk 2 tetapi truk 1 sama seperti Stefie. Raja dan Stefie tersenyum melihat aksi bantah Alam.

"lo tau angka kan?"

"lo tau gua gak mau diatur kan?" balas Alam menatap Fakhri tidak suka.

"gua ketuanya. lo harus ikuti aturan gua. kalo gak mau diatur lo gak usah ikut"

"aturan dibuat untuk dilanggar."

"udahlah Ri, lanjut aja." ucap Raja.

"bukan karena dia temen lo, lo bisa seenaknya dong." bentak Fakhri pada Raja.

"siapa yang seenaknya? gua cuma mencegah perdebatan. apa gua salah?"

"udahlah. tinggal naik apa susahnya sih. truk 1 masih kosong. udah lo berdua naik cepet." teriak Adinda.

Empat SekawanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang