Part 4

79 14 1
                                    

"Sesakit ini kah mencintaimu?"
-Aurelia Valen Athaya-

------------------------------------------------------

"Rel, kak alvin tuh" tunjuk Raini pada lelaki yang baru memasuki kantin.

"Manaa" pekik Aurel girang melihat ke arah yang ditunjuk raini tapi tatapannya berubah sendu melihat lelaki itu tidak sendiri, ada seorang gadis disampingnya dan yang semakin membuat hati aurel sakit adalah saat lelaki yang dicintainya menggenggam tangan gadis lain.

"Ada Cintya juga" Aurel menunduk lesu.

"Lo kan tau mereka emang deket, jangan karena itu lo mundur. Lo harus tetap berjuang dapatin alvin" Ceramah Vani.

Raini mengangguk menyetujui.

"Iya sih, Oke! Gue harus semangat" Aurel mencoba menyemangati dirinya sendiri.

Tanpa mereka sadari, Audrey juga sakit melihat alvin bergandengan dengan cewek lain. Dia berharap itu dirinya tapi itu sangat tidak mungkin.

Audrey menghela napas pelan. "Move on Drey" Batin Audrey.

"Katanya lo mau berterima Kasih sama kak alvin? Yaudah sana" Vani mengibaskan tangannya mengusir.

Aurel mendelik kesal, "Gak usah diusir juga kali"

"Gak ngusir aurel, kan biar lo cepat bicara sama kak alvin." ucap Vina terkekeh pelan.

Aurel tersenyum senang. "Bentar deh, gue siapin jantung gue dulu "

Raini, Vani, audrey mengernyitkan keningnya.

"Kenapa harus siapin jantung?" Tanya Audrey mewakili.

"Yah Gue gak sanggup di dekat kak alvin, mikirin nya aja udah buat jantung gue berdegup kencang apalagi udah bicara disamping kak alvin, jantung gue mungkin bisa berhenti" Ucap Aurel panjang lebar.

Ketiga gadis itu melongo, aurel mungkin sudah dalam tahap sangat mencintai alvin.

"Lebay lo" Ucap Vani.

"Yaudah mati aja rel" Timpal Raini.

Audrey tersenyum miris, dia harus bisa melupakan alvin demi sahabatnya.

Aurel berdecak kesal, "jahat kalian"

Mereka terus berbincang sampai..

"Vani punya gue" Teriakan itu sontak membuat ketiga gadis itu menoleh ke arah meja yang berisi alvin dkk dan tertawa keras saat mengetahui siapa yang berteriak.

Wajah vani sudah memerah, bukan karna blushing atau apa. Tapi karna sikap kedua setan yang sekarang membuatnya malu.

"Cie vani, diperebutkan tuh" Goda Aurel.

"Apasih aurel, awas aja tuh dua anak curut kalo ketemu gue. Gue pites juga pala mereka" Ucap vani geram.

Ketiga gadis itu terkekeh melihat vani yang sudah sangat marah, mereka memang mengetahui bima dan bryan sahabat alvin menyukai vani bahkan memperebutkan dia.

Waktu KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang