Part 33

39 10 0
                                    


Budidayakan vote sebelum baca:) #Terimakasih❤

•••

Aurel mengerjapkan matanya, menyesuaikan cahaya di retina matanya. Dia merenggangkan otot-otot nya yang kaku kemudian mengucek matanya malas. Aurel duduk di atas kasur masih dengan kesadaran yang belum penuh. Dia melihat sekeliling nya dan tak sengaja matanya melihat jam di atas nakas.

Refleks, dia beranjak dari kasur dengan cepat. Kesadaran nya yang tadi masih belum penuh, kembali seketika. Dia berlari mengambil handuk dan memasuki kamar mandi dengan tergesa-gesa diikuti wajah paniknya. Pasalnya, sekarang sudah jam 07.15 dan bisa dipastikan jika dia akan terlambat datang ke sekolah.

Setelah selesai dengan mandi asal-asalan, aurel keluar dari kamar mandi dengan penampilan yang acak-acakan. Dia tidak sempat merapikannya yang penting sekarang dia harus segera berangkat.

Aurel merutuki dirinya sendiri, semalam dia terlalu senang karena bisa berbalas pesan dengan alvin hingga larut malam walau alvin masih membalas dengan singkat dan masih sedikit lama sehingga membuat dia ketiduran tetapi aurel akan mencoba memahaminya. Karena semua itu butuh proses!

Aurel menyambar ponselnya dan menenteng ranselnya asal di pundak. Dia keluar kamar dengan sedikit berlari.

Aurel melihat sekitarnya dengan kening berkerut, dia tidak melihat mama, papa dan adik nya itu. Kemana mereka?

Tetapi beberapa detik kemudian, dia menepuk jidatnya. Dia berfikir, Pasti Papanya sudah pergi ke kantor, Chaca sudah pergi ke sekolah dan mungkin mamanya sedang keluar sekarang.

"Apa yang gue harapkan?" Lirih nya.

Aurel menggeleng. Ini bukan saatnya untuk memikirkan itu. Dengan cepat, dia berjalan kembali. Aurel keluar dari rumah nya dan saat itu jantung nya berpacu dengan cepat.

Disana, di luar gerbang rumah aurel. Berdiri sesosok pria yang selalu aurel dambakan. Siapa lagi kalo bukan alvin, kekasih es nya itu?

Alvin bersandar di mobil nya dengan tangan yang dimasukkan ke saku dan tatapan datarnya yang tidak pernah hilang.

Aurel sangat deg-degan sekarang, dia menjadi gugup. Dan saat ini, dia baru sadar jika penampilannya yang acak-acakan. Rambut gak sempat dikuncir, baju yang tidak rapi. Oh astaga, aurel sangat malu sekarang.

Aurel merapikan dirinya sebentar walau itu tidak ada gunanya karena alvin sudah melihat tampilan acak-acaknya itu. Dia berjalan mendekati alvin yang masih Setia dengan posisinya.

"Kak alvin, kok ada dirumah aurel?" Tanya aurel yang memang sedang bingung.

Alvin menghela nafas pelan, dia tidak menjawab tetapi melihat jam yang melingkar manis di lengannya. Sudah jam 07.25, dia tidak memiliki banyak waktu untuk menjawab pertanyaan sekarang.

"Emang penting lo nanyak itu sekarang?" Tanya alvin.

Aurel mengangguk antusias, dia sudah sangat penasaran.

"Gue gak boleh cuek, gak boleh dingin dan menjadi seseorang yang hangat" Ucap alvin.

Kening aurel berkerut, terus apa hubungannya sekarang?

"Terus maksud kakak apa? Aurel gak ngerti." Jujur aurel.

Alvin kembali menghela nafas pelan, sungguh cewek dihadapannya ini sangat menyebalkan. Dia benar-benar tidak tahu atau cuma pura-pura!

"Kemarin kata lo gue seharusnya ngerti dari kata-kata itu, Dan sekarang gue ngelakuin apa yang lo suruh." jelas alvin.

Sekarang, penjelasan alvin yang berputar-putar atau memang otak aurel yang belum connect? Aurel tidak mengerti.

Waktu KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang