Part 7

67 14 2
                                    

"Aku akan menunggu sampai cintaku tak bertepuk sebelah tangan lagi"
-Aurelia Valen Athaya-

------------------------------------------------------

Alvin memasuki rumahnya dan langsung menemui bundanya diruang tamu.

"Assalamualaikum" Salam alvin seraya mengecup punggung tangan bundanya.

Alvin walaupun dingin atau Badung dia selalu sopan dan jika sampai kerumah dia tidak pernah lupa mengucap salam.

"Wa'alaikumsalam" Jawab bundanya seraya tersenyum hangat.

"Udah pulang vin?" Tanya Bundanya seraya tersenyum hangat.

"Iya Bun" Jawab alvin.

"Hm,yaudah Kamu mandi terus turun makan ya?" Suruh bundanya.

Alvin mengangguk dan berjalan menuju kamarnya. Alvin membuka kamarnya yang beraroma maskulin itu.

Dia melempar ranselnya asal dan mata hitam pekatnya melihat figura foto seorang gadis di atas nakas.

Alvin tersenyum dan mengelus foto itu, "kapan lo bisa balas perasaan gue?" Gumamnya pelan.
Gadis itu adalah cintya Valerie, seseorang yang tidak menganggapnya lebih dari seorang teman.

"Masih digantung lo?" Tanya lelaki yang telah bersandar di pintu kamar alvin.

Alvin sontak melihat ke asal suara itu dan seketika dia menghela napas pelan.

"Masuk kamar orang izin dulu" Ucap alvin setelah lelaki itu membaringkan tubuhnya di kasur empuk milik alvin.

Lelaki itu terkekeh pelan. menurutnya dia bebas masuk kamar alvin karena itu kamar kakaknya, Dia bisa seenak jidatnya.

Lelaki itu adalah Aldi Alvaro, Adik alvin. Dan jangan heran jika aldi tidak memanggil alvin dengan embel-embel kakak.

Aldi hanya akan memanggil seperti itu jika ada yang diperlukan aldi maka dia dengan senang hati memanggil alvin kakak dan berlaku manis.

"Vin?"

"Hm"

"Masih ngarep sama Vale?" Tanya Aldi.

Alvin menatap tajam Aldi, "Cuma Gue yang boleh manggil dia Vale" tegas alvin.

Aldi terkekeh pelan, dia sangat suka menggoda kakaknya dengan memanggil nama kesayangan alvin pada cintya.

"Iyadeh, tapi lo masih ngarep sama cintya?"

"Iya" Ucapnya singkat.

"Lo gak bosan ngarep cintya? Secara dia gak pernah nganggep lo lebih dari seorang teman?" Tanya Aldi penasaran.

Jujur aldi sebenarnya khawatir pada kakak nya ini, Alvin sangat mencintai cintya padahal cintanya bertepuk sebelah tangan, hanya alvin yang mencintai dan cintya tidak.

Alvin tidak menjawab membuat aldi berdecak kesal.

"Vin" Panggilnya kembali.
Alvin hanya menoleh sekilas dan kembali fokus pada ponselnya.

Waktu KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang