Part 37

37 9 0
                                    

Setelah menunggu lama, akhirnya suara bel berbunyi yang menandakan sekolah telah usai.

Aurel tersenyum riang, saat semua sedang sibuk memasukkan alat tulisnya ke dalam tas berbeda dengan aurel yang sudah memebereskan alat tulisnya sedari tadi bahkan saat guru masih mengajar.

"Woi ayok cepat, nanti kak alvin keburu pergi." Teriak aurel yang sudah berada di ambang pintu.

Saat guru sudah keluar kelas, aurel segera beranjak dan berdiri disana menunggu sahabat-sahabatnya.

Vani, raini dan audrey menggeleng melihat tingkah aurel.

"Dia kenapa?" Tanya raini.

"Gue gak tahu, tapi yang penting ini tentang kak alvin." Tebak vani.

Apalagi yang membuat aurel sesemangat itu? Hm, Mungkin hanya tentang alvin seorang.

"Woi jangan gosip mulu." Teriak aurel kembali.

Mereka bertiga menghela nafas pelan kemudian berjalan menuju aurel.

"Cepetan." Desak aurel sembari menarik ketiga lengan sahabatnya.

"Lo kenapa sih rel?" Tanya vani penasaran.

Aurel tersenyum kemudian melepaskan tarikannya. Dia lupa menceritakan jika dia dan alvin akan pulang bareng hari ini.

"Gue mau pulang bareng sama kak alvin." Cengir aurel.

"Astaga, gue kira apaan." Vani hanya bisa menggeleng sedangkan aurel cengengesan.

"Emang nya lo udah ngajak kak alvin?" Tanya Audrey.

"Udah dong." Bangga aurel.

"Kapan?" Sahut Audrey.

"Tadi waktu di kantin kan gue sebelahan sama kak alvin." jelas aurel.

Mereka manggut-manggut mengerti, pantas saja aurel mendesak mereka agar cepat berjalan, mungkin karena aurel takut alvin pergi duluan.

Mereka berjalan kembali hingga tiba di parkiran, tetapi disana tidak ada alvin.

"Kak alvinnya mana rel?" Tanya raini celingak-celinguk.

Aurel mengamati sekitarnya, dan seketika dia menepuk jidatnya.

"Gue lupa, tadi pagi kan kak alvin markirin mobil nya di belakang sekolah." ingat aurel.

"Terus gimana?"

Aurel terdiam sebentar. Dia berfikir, apakah alvin sudah pulang duluan?

"Yaudah, kita ke gerbang sekolah aja. Mungkin kak alvin udah disana." Usul Audrey.

Aurel tersenyum. "Yaudah, Yuk" Ajaknya.

Mereka berjalan hingga sampai ke gerbang sekolah dan benar saja, disana alvin sudah bersandar ke mobil nya dengan kedua tangan yang dimasukkan ke saku.

Mata aurel berbinar, alvin menepati janjinya untuk pulang bersama.

"Cie yang di tungguin." Goda vani membuat aurel tersipu malu.

Dan sekarang, Mereka tertawa melihat aurel yang terlihat gugup.
"Udah sana, nanti kak alvin pergi lagi." Kata raini sembari mendorong aurel.

"Yaudah, gue duluan yah. Bye" Pamit aurel.

Mereka mengangguk kemudian berjalan berlawanan arah dengan aurel.

"Hai kak." Sapa aurel.

"Lama banget lo." Ketus alvin.

Aurel meringis, padahal dia sudah merasa cepat datang kesini.

"Maaf kak."

Alvin menghela nafas pelan kemudian berdiri tegak.

Waktu KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang