Part 8

70 14 1
                                    

"Aku akan tetap tersenyum, walau itu sangat menyakitkan"
-Aurelia Valen Athaya-

------------------------------------------------------

Aurel bangun dari tidurnya setelah mendengar alarm yang terus berbunyi.

Hari ini, aurel bangun lebih pagi berniat membuat nasi goreng sosis untuk alvin.

Aurel tersenyum senang, dia sangat bersemangat hari ini, mana tau alvin luluh karena perhatiannya nanti.

Aurel beranjak dari ranjang dan melangkahkan kakinya untuk mandi terlebih dahulu.

Setelah selesai dengan ritual paginya dan sudah memakai seragam putih abu-abu nya dengan rapi, Aurel segera pergi ke dapur untuk memasak nasi goreng sosis itu.

Aroma nasi goreng yang hampir masak itu sangatlah terasa lezat di Indra penciuman aurel.

"Kak alvin pasti suka masakan gue" Gumam aurel pelan.

Setalah nasi goreng itu sudah masak, Aurel segera memasukkannya ke kotak bekal miliknya.

Aurel menyimpan kotak bekal itu di ransel dan segera melangkahkan kakinya keluar rumah.

Aurel segera menaiki ojek online yang sudah dipesannya tadi dan Mereka berlalu meninggalkan rumah aurel.

                        ***

"Aurel" Panggil Vani.

Aurel terlonjak kaget karena panggilan vani karena dari tadi dia memikirkan alvin.

"Kenapa?" Tanya Aurel.

"Lo yang kenapa? Dari tadi senyum-senyum Gak jelas. Kesambet lo?" Tanya vani balik.

"Eh, eng-gak. Tadi gue lagi mikir buat ngasih bekal buat kak alvin" Jelas Aurel.

Vani mengangguk mengerti. "Terus kenapa senyum-senyum?"

Aurel menghela napas pelan. "Gue lagi ngehayal kak alvin nerima bekal gue, terus bilang makasih gitu apalagi kalo kak alvin senyum ke gue Kan gue jadi seneng, seneng banget malah" Ucap aurel dengan mata yang berbinar-binar.

Vani mencerna kata-kata aurel, sebenarnya vani tidak yakin jika alvin akan menerimanya bahkan vani takut jika alvin akan melakukan sesuatu yang membuat aurel sedih.

Tapi jika aurel semangat seperti ini, vani tidak tega menghalangi aurel. Mungkin alvin akan menerima, Vani harus positif thinking.

"Kapan lo ngasih nya?" Tanya vani akhirnya.

"Em, nanti istirahat" Jawab aurel yang masih terus tersenyum.

Mereka memang datang pagi, masih sedikit siswa yang sudah datang. Bahkan kelas mereka masih sepi, hanya tiga orang selain mereka yang sudah datang.
Vani manggut-manggut. "Lo bangun pagi cuma buat bekal buat kak alvin?" Tanya vani yang dijawab anggukan dari aurel.

Vani menatap aurel yang terlihat sangat bersemangat hari ini, dia berharap aurel tidak sedih nanti. Semoga!

Kelas mereka mulai ramai karena murid-murid sudah mulai berdatangan.

Waktu KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang