Part 20

58 11 1
                                    

Aurel tersentak saat alvin menggenggam tangannya dan membawanya pergi.

Dia menoleh kebelakang melihat para sahabatnya itu tengah melongo tidak percaya, bahkan aurel juga tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.

Kaki pendek aurel sulit mengimbangi langkah panjang alvin, tapi itu tidak menjadi masalah baginya.

Entah kemana alvin membawanya, aurel tidak tahu. Tetapi saat ini, aurel ingin menghentikan waktu untuk sesaat.

Dia tidak ingin melewatkan momen romantis dengan alvin walau semua ini termasuk biasa bagi sebagian orang tapi tidak untuk aurel, kapan lagi alvin mau menggengam tangan nya seperti ini?

Aurel terus menatap tangannya yang bertautan dengan tangan alvin, pipinya memanas membuat dia menundukkan wajahnya.

Alvin dan aurel terus berjalan di koridor sekolah yang sudah sepi ini, karena bel pelajaran sudah berbunyi membuat semua siswa-siswi mulai berlajar terkecuali mereka.

Alvin terus berjalan dengan wajah datarnya, dia tidak peduli gadis disampingnya tengah sulit mensejajarkan langkah panjang nya.

"Kak alvin" Panggil aurel.

Alvin tidak menjawab, dia masih fokus berjalan dengan wajah datarnya itu.

Aurel gemas melihat wajah datar alvin, ingin sekali dia menarik kedua sudur bibir alvin dengan paksa. Tetapi itu hanya hayalan semata aurel karena aurel tidak akan berani.

"Kak alvin" panggil Aurel kembali yang masih belum ditanggapi alvin.

Aurel menarik tangannya dengan tidak rela membuat alvin berhenti karena genggaman tangan mereka terlepas.

Aurel sebenarnya tidak ingin menarik tangannya seperti ini, tapi dia tidak nyaman dengan suasana hening seperti ini.

Alvin melotot dan memberikan tatapan tajam nya membuat aurel menunduk.

"Kenapa?" Tanya alvin akhirnya.

Aurel mendonggakkan kepalanya mencoba memberanikan diri membalas tatapan tajam alvin.

"Kita mau kemana?" cicit aurel.

Alvin menaikkan sebelah alisnya dan mulai menarik tangan aurel kembali.

Perlakuan alvin sontak membuat aurel terkejut kembali, alvin menariknya menuju uks yang ternyata tujuan awal alvin.

Alvin membuka pintu uks, dan duduk di ranjang uks melepas tarikan tangannya membuat aurel mengernyit tak mengerti.

Melihat aurel yang masih bingung, alvin menghela nafas pelan.

"Obatin luka gue." Ucap nya datar.
Aurel menganga tidak percaya, alvin ingin dia mengobati luka lembam di wajahnya?

"Bene-ran kak?" Tanyanya terbata-bata.

"Hm"

Mendengar itu, Aurel mengambil alkohol dan kapas di kotak P3K. Dan mulai berjalan mendekat pada alvin.

Aurel meringis melihat luka lebam itu, dia mendekatkan kapas itu membersihkan luka alvin.

Aurel mengobatinya sangat pelan dan terlihat hati-hati. Sesekali alvin meringis merasa nyeri tetapi dia menahannya.

"Selesai" Sahut Aurel riang.

Tanpa sadar dia tersenyum manis menatap alvin, entah apa yang membuat gugup nya hilang.

Alvin tersentak, harus alvin akui senyum aurel emm, cantik!

"aurel" Panggil alvin.

"Kenapa kak?" tanya aurel riang.

Waktu KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang