*20*

99 8 0
                                    

VOTE AND KOMEN GUYS.

***

"Ya, sayang." Jawabnya dengan manis. Sumpah ya ini anak memang batu. Udah gue omongin loh kemarin. Ditambah lagi masa dia engga sakit hati sih? Hatinya terbuat dari apa coba?

"Tolong jangan ikuti saya terus." Pinta gue dengan baik. Tapi yang namanya Guanlin siapa sih yang tahu?

"Engga, aku takut calon mommy anak-anak ku kenapa-kenapa." Alah lebay banget sih lo tong!

"Saya sudah bilang jangan pernah suka sama saya." Peringat gue sambil menatap wajah Guanlin prihatin.

"Lah,aku mah engga suka sama kamu." Jawabnya dengan cepat tanpa rasa bersalah sedikitpun.

Lah, yang benar saja.

Terus yang selama ini dia omong itu hanya sekedar becanda? Ahk, syukurlah kalo memang seperti itu. Tapi ada apa ini dengan hatiku ini? Ada perasaan aneh yang menggelitik.

"Hmm"

"Kok hmm, aku tuh bukan suka tapi sayang dan cinta sama kamu lai nancy." Jelas Guanlin sambil menyentuh tangan gue. Gue kaget dong.

Ini disekolah loh gimana kalao ada yang melihat kejadian ini?

"Lepaskan tangan saya." Gue tarik tangan gue. Namun, malah dia tahan gitu aja.

Dia malah ngangkat tangan gue dan dia simpen tangan gue di dadanya. Gue bingung dia mau ngapain?

"Kamu denger suara jantung aku?" Tanya guanlin.

"Lo punya penyakit jantung!" Teriak gue repleks, yang benar aja gue keceplosan ngomong bahasa gaul rumah gue ke guanlin.

Mana dari nada gue terdengar khawatir lagi

KAMPRET LAHHH MALUUUU HUAAAA


Ssaem [Lai Guanlin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang