Setelah Guanlin ninggalin gue sendirian di dapur yang super besar ini gue bingung mau kemana.
Kekamar yang di maksud Guanlin?
Engga enak lagi, yang punya ini rumah siapa? Walaupun udah ditawarin.
Gue cuman Gurunya.
Waktu liat pemandangan diluar bagus banget kayaknya enak tuh buat tempat menyendiri?
Bahasa apaan tuh menyendiri?
Gue tahu gue engga ada pasangan, tapi yang mau banyak kok.
Lagian otak gue seperinya butuh refresing sedikit deh.
Dengan langkah santai, gue berjalan menuju pintu keluar.
Sepatu gue lepas dan dijinjing pake tangan kiri.
Enak, ya?Serasa geli-geli gimana gitu.
Kaki gue berjalan kearah pohon kelapa yang melambai-lambai manja seolah ngajakin gue untuk duduk di bawahnya.
Gue kok baru ngehh, ya? Ini pantai kok sepi.
Angin sepoi-sepoi nerbangin rambut panjang gue guys.
"Ahk, enak banget sih. Kenapa engga dari dulu gue ke tempat kek begini? Dari pada dikota. Panas, macet. Disini? ADEMMMM.....HUAAAA GUE PARK NANCY ANANYA BAPAK CHANYEOL YANG CANTIKNYA TAK TERTANDINGI!"
Gue teriak dengan keras melepaskan beban yang menumpuk di hati.
Rasanya tak perlu di ragukan lagi.
BEBASSSSSSS.
Samar-samar gue dengar langkah kaki seseorang. Dan benar saja belum gue balikin badan ehk...

KAMU SEDANG MEMBACA
Ssaem [Lai Guanlin]
Losowe*** "Saya guru kamu ya, Lin!" "Lo emang guru gue disekolah, tapi...disini lo cewek gue." "Saya tidak akan pernah berhubungan lebih dari seorang guru dan murid, saya sudah tegaskan hal itu sama kamu. Jadi, mohon bantuannya. Saya tidak salahkan kamu j...