"Sudah sampai."
Pala gue kok pusing ya?
Ini dimana? Kok gue merasa engga asing.
Ada ombak, ada pasir, ada pohon kelapa, ada....ehk ini PANTAI?
Dengan segera gue turun dari motor, ehk, sumpah hampir aja gua mau jatuh saking lemes nya.
"Hati-hati." Guanlin juga ikut turun dan membuka Helmnya.
Gue masih memandang takjub ke arah pantai.
Sudah sangat lama gue engga ke pantai.
Mau ngapai Guanlin jalan ke arah gue?
Gue mundur.
Ahk, sial engga ada jalan. Malah mentok ke motor Guanlin.
Tangan Guanlin terulur. Membuka pengait Helmnya.
Gue udah mundur-mundur aja.
"Kenapa mundur?" Tanya Guanlin.
Wajah seriusnya terlihat sangat tampan sekali.
Gue geleng kepala.
"Kenapa lo ngajak gue ke pantai?"
Guanlin tampak sibuk dengan Helm-helm.
"Kita akan menginap disini." Jawaban singkat yang bikin gue malah melongo.
"Engga! Engga akan ada yang namanya menginap-nginap." Tolak gue.
Kaget anju!
"Yaudah, pulang lagi aja sana." Usir dia sambil menunjuk ke arah jalana yang sepi.
Guanlin ninggalin gue sendirian di sana bersama motornya.
SIALAN! GUA DIKERJAIN! DAN BEGONYA GUE MAIN IKUT MA NI BOCAH!
"GUANLIN TUNGGU!!!"
Dari lada gue disini sendirian mending gue ikut sekalian sama Guanlin dah.
Gue berlari menyamakan langkah kaki gue sama nih bocah.
Kita terus berjalan bersisian.
Hingga sampai pada sebuah villa yang megah.Dan Guanlin punya kuncinya gengssss.
"Apa kita akan menginap disini?"
Guanlin menganggukkan kepalanya.
"Apakah kita hanya berdua disini?"
Dan lagi-lagi Guanlin hanya menganggukkan kepalanya.
KOK LAMA-LAMA GUE KESEL YA?
DASAR LABILLLL.

KAMU SEDANG MEMBACA
Ssaem [Lai Guanlin]
De Todo*** "Saya guru kamu ya, Lin!" "Lo emang guru gue disekolah, tapi...disini lo cewek gue." "Saya tidak akan pernah berhubungan lebih dari seorang guru dan murid, saya sudah tegaskan hal itu sama kamu. Jadi, mohon bantuannya. Saya tidak salahkan kamu j...