*24*

86 9 0
                                    

"Zaman~nya saya mencintai ibu." Jawab Guanlin tanpa memandang Nancy, karena Guanlin sedang menunduk.

"GUANLIN!" teriak Nancy memperingati Guanlin.

Dalam posisinya Guanlin tersenyum senang.

"Cieeee, asik gasss Lin!"

"Hahaha, ngegas aeee lo tong."

"Wahh, gue engga mau kalah sama Guanlin."

"BU NANCY MILIK KITA BERSAMA, YA."

"EHK, BU NANCY ITU PACARNYA GUE, NYET."

Tariak semua muridnya, Nancy hanya memijat dahinya yang berdenyut-denyut.

Nasib cewek cantik emang beda-Nancy

BRAK!

Guanlin memukul meja dengan sangat kencang. Sehingga fokus semuanya langsung tertuju kearah Guanlin. Guanlin mulai mengangkat wajahnya yang terlihat marah.

"NANCY MILIK GUE! SEKALI LO PADA  DEKETIN DIA LO SEMUA BAKALAN HABIS DI TANGAN GUE, NGERTI ENGGA LO!" Teriak Guanlin yang membuat Nancy melototkan matanya tak percaya.

Gila-Nancy

"Santai, Bro. Kita hanya bercanda." Ong yang duduk disebelaah Guanlin langsung menepuk bahu Guanlin pelan.

"HAL SEPERTI INI LO BILANG BECANDA? SINTING TAU GAK, POKOKNYA PEGANG KATA-KATA GUE! SEKALI ADA YANG BERANI NGEREBUT NANCY DARI GUE BAKALAN GUE HABISI NYAWANYA. INGET DENGAN BAIK KATA-KATA GUE!" Tekan Guanlin menatap tajam keseluruh ruangan.

Lisa yang melihat kemarahan Guanlin hanya mampu terdiam, dan kemudian Lisa memandang Guru barunya Nancy. Nancy yang sadar dipandang langsung memandang balik Lisa.

"Kamu tidak usah dengarkan perkataan guanlin ya, Lisa." Nancy berusaha memberikan pengertian.

Guanlin sialan! Untung cakep-unknow

Ssaem [Lai Guanlin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang