GREP
Dengan cepat gue langsung peluk tubuh Nancy, terlihat sekali tubuh Nancy menegang. Nancy berusaha melepaskan pelukan gue, namun gue malah semakin merapatkan diri lagi memeluk tubuh Nancy dari depan.
"Lin, lepas."
"Plis, sebentar saja." Pinta gue dan sedetik kemudian Nancy terdiam dan mulai menerima pelukan gue.
Kita terus saja berpelukkan dalam keadaan diri dalam waktu lama. Mungkin sekitar 10 menit. Gue seneng tidak ada penolakan yang sering dia lontarkan jika dekat dengan gue.
"Lin, pegel." Itu kata-kata yang terus saja keluar dari mulut Nancy. Gue terkekeh dan langsung melepas pelukan gue.
"Makasih." Ucap gue tulus. Gue langsung menundukkan kepala gue.
"Ada apa dengan kamu?" Tanya Nancy dengan nada yang khawatir?
Gue langsung angkat wajah. "Kamu jangan terlalu dekat, Lisa." Jelas gue. Ahk, kalo hue cuman ngomong seperti itu pasti dia engga bakalan ngikutin omongan gue.
"Loh, kenapa? Diakan murid saya dan juga masa guru tidak dekat dengan murid?"
"Ini berbeda!" Potong gue dengan tegas.
"Gue engga mau lo kenapa-kenapa." See, dia engga ngomel-ngomel lagi karena gue ngomongnya engga sopan kek biasanya.
"Maksud?" Tanya nya engga mengerti, dan sumpah! Wajahnya itu sungguh sangat lucu.
"Dia ingin menjauhkan kita, dia ingin merebut gue dari lo! Dan gue engga suka itu." Jelas gue dengan wajah sedih.
"Lah, itu bagus bukan" dengan tajam gue memandang wajah Nancy. Segitu engga sukanyakah dia sama gue?

KAMU SEDANG MEMBACA
Ssaem [Lai Guanlin]
Sonstiges*** "Saya guru kamu ya, Lin!" "Lo emang guru gue disekolah, tapi...disini lo cewek gue." "Saya tidak akan pernah berhubungan lebih dari seorang guru dan murid, saya sudah tegaskan hal itu sama kamu. Jadi, mohon bantuannya. Saya tidak salahkan kamu j...