"Ahk, BANGSAT itu cewek!" Teriak Guanlin. Guanlin menelungkupkan seluruh wajahnya diantara kedua tangannya diatas meja. Ketiga sahabatnya yang ada didepan dan sampingnya hanya menatap sedih Guanlin.
"Selamat pagi anak-anak." Ucapan merdu dari suara yang Guanlin kenal mampu membuat dirinya bersemangat kembali. Namun, semuanya itu hanya bertahan sementara. Dengan tajam ia menatap seorang wanita di samping Nancy, pancaran matanya menyiratkan kebencian yang mendalam.
"Anak-anak, ibu bawa cewe cantik, loh. Dia bakal temen sekelas kalian, silahkan perkenalkan dirimu." Ujar Nancy dengan tersenyum. Senyuman yang mampu membuat semua murid cowok atau pun cewek meleleh. Ya, mereka tidak membantah kalau temen baru mereka juga cantik, namun Gurunyalah yang paling cantik diantata mereka berdua.
"Perkenalkan, gue MONALISA ANGELIN." Perkenalan yang cukup singkat. Namun, membuat semua orang disana mengolok-oloknya.
"Monalisa? Lukisan yang dibuat pelukis terkenal itukah?"
"Kok lukisan bisa hidup? Ihk, atut."
"Hahaha, lukisan berjalan."
"Kalian bisa diam? Ibu tidak mengajarkan kalian berbicara seperti itu, ya?!" Setelah mendengar suara Nancy yang agak sedikit tegas semua muridnya langsung pada diem. Emang ya, pengaruh wajah itu emang berguna banget dalam mengajar.
"Ibu tidak suka kalian menjelekkan teman baru kalian, memang kalian pikir ini jaman apa?" Tanya Nancy.
"Zaman~nya saya mencintai ibu." Jawab Guanlin tanpa memandang Nancy, karena Guanlin sedang menunduk.
"GUANLIN!" Teriak Nancy memperingati Guanlin.
Dalam posisinya Guanlin tersenyum senang.
***

KAMU SEDANG MEMBACA
Ssaem [Lai Guanlin]
Random*** "Saya guru kamu ya, Lin!" "Lo emang guru gue disekolah, tapi...disini lo cewek gue." "Saya tidak akan pernah berhubungan lebih dari seorang guru dan murid, saya sudah tegaskan hal itu sama kamu. Jadi, mohon bantuannya. Saya tidak salahkan kamu j...