*29*

89 7 0
                                    

"Sorry, Bu Nancy." Ujar seorang cewek denger nada lembut. Sebuah tangan membantu gue mengumpulkan buku-buku dilantai. Gue mendongak melihat siapa yang nabrak.

"Iya, gak apa-apa, sepertinya kamu buru-buru sekali, ada apa Lisa?" Ya, yang nabrak gue tadi, Lisa.

"Ahk, begini Bu. Saya murid baru dan saya bingung mau mencari ruang BK. Ibu tahu?" Ujar Lisa bertanya, lah? Gue kan guru BK dan dia tadi pagi juga abis dari ruangan gue.

"Saya guru BK dan bukannya kamu sudah keruangan saya waktu pagi?"

Lisa terdiam. Gue menyelidik setiap ekspresi yang Lisa tunjukkan. Namun hasilnya nihil! Lisa benar-benar pintar menyembunyikan ekspresi wajahnya.

"Ahk, iya. Saya lupa jalannya, Bu. Dan saya mencari ibu karena Guanlin kembali membuat ulah."

Gue menatap tak percaya.

"Wah, benarkah? Dimana?" Tanya gue.

"Dia ada dibelakang sekolah, Bu. Dan saya sampai kaget kenapa Guanlin bisa berubah seperti itu. Mau sàya antarkan, Bu." Ujar Lisa menjelaskan, gue hanya menggelengkan kepala.

"Tidak perlu Lisa, terima kasih atas informasinya. Sekarang masih jam pelajaran, lebih baik kamu kekelas." Gue bangkit dari posisi jongkok. Dan tersenyum, sebelum gue benar-benar pergi meninggalkan Lisa seorang diri.

Sekarang gue bener-bener sedang berjalan ke belakang sekolah, gue lirik sepanjang perjalanan tidak ada murid ataupun orang lain selain gue sendiri. Dan sumpah! Ini pertama kalinya gue kebelakang sekolah setelah beberapa tahun gue ngajar. Keren kan gue?

Setelah gue sampai dibelakang sekolah. Gue tak mendapatkan seseorang pun disini. Apa Lisa berbohong?

Ketika gue akan berbalik meninggalkan tempat itu. Tiba-tiba saja gue melihat sebuah kotak. Gue sempat mengernyit bingung kok ada kotak sebagus ini? Dengan panasaran gue jalan mendekat.

Gue berjongkok dan mengambil kotak tersebut, kotak itu tergeletak begitu saja di bawah pohon yang rindang.

Mata gue menjelajah kestiap sisi apakah ada orang lain?
Dengan penasaran gue membuka kotak tersebut.
Karena repleks gue langsung melempar kotak itu.

"UWAAAAHHH! BANGSAT...Hikss...hiksaa..kenapa ada benda kek begitu."

Ssaem [Lai Guanlin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang