Chuck: 3 🔆

40 3 0
                                    

KOTAK BERPITA MERAH


Coklat. Hani sangat menyukai coklat. Baik padat atau cair, ia menyukainya. Kalau bisa dibilang, mungkin Hani terobsesi dengan coklat, dalam harfiahnya makanan.

Hidup jauh dari orang tua membuat Hani harus melakukan pekerjaan rumah secara mandiri. Bahkan bisa dibilang saat ia datang ke Indonesia tiga tahun lalu, gadis itu tidak bisa melakukan apapun.

Datang dengan kemampuan bahasa Indonesia yang rendah sempat membuat gadis itu tersesat dijalan. Saat itu ponselnya kehabisan baterai, chargernya berada didalam koper dan powerbank milknya tertinggal di Korea.

Apes!

Untung saja saat itu petugas keamanan bandara menghampiri Hani yang terduduk dikursi bandara dengan wajah bingungnya. Singkat kata, si petugas menolong Hani mencarikan sebuah taksi dan meminta Hani memberikan alamat itu kepada sopir taksi.

Dengan membawa dua koper besar dan sebuah tas ransel besar membuat gadis itu kewalahan. Bebannya terasa ringan saat petugas membawa dua kopernya yang meninggalkan Hani dan ranselnya.

"Thank you sir, " ucapnya saat itu.

Kedua matanya melotot saat mendapati ruang apartemennya dipenuhi dengan debu yang menempel di lantai ataupun diatas kain putih.

Ia segera membuka kopernya dan mencari chargernya dan lantas membuka youtube. Bukan untuk bermalas-malasan tapi gadis itu membuka tutorial tentang sapu menyapu. Hidup dengan fasilitas yang lengkap membuat Hani kekuarangan banyak pengalaman dalam membersihkan rumah.

Ia meminjam sapu dari petugas bersih-bersih dan alat pel beserta pengharumnya. Dan hari itu adalah hari terlelah yang pernah Hani rasakan semenjak ia hidup. Gadis itu menyadari betapa susahnya menjadi ART yang bekerja dirumahnya.

Hani tersenyum mengingat masa itu. Masa dimana ia baru mengenal membersihkan rumah. Mencari makanan dengan uang Korea ditangannya.

Mencuci piring dan gelas yang dipakainya dengan catatan; beberapa piring pecah, gelas pecah, sabun cuci piring yang tumpah ke wastafel, lupa membuka saluran air wastafel, dan sisa busa yang masih menempel dipiring.

Walaupun ia sekarang sudah hampir bisa menguasai pekerjaan rumah, tapi ada satu yang tetap saja menjadi kesulitannya yaitu mencuci baju.

Dirinya pernah berselancar didunia internet bagaimana menggunakan mesin cuci. Tapi yang didapatkannnya adalah tempat pencuciannya yang sulit bergerak yang ternyata kekurangan air dan sebaginya.

Hani mengambil ponselnya yang sedari tadi berkedip kedip. Gadis itu mendapati sebuah pesan singkat dari Rachel.

RacRach:

Hanyy yang about Rafael tadi, lo jangan kasih tahu siapa-siapa ya. Apalagi kedua kutu itu ya. ^ω^

Saranghae,, ≧∇≦

호호호호

Hani terkikik geli membaca kalimat terkahir Rachel yaitu Hohohoho dalam aksara Korea. Rachel bilang ia sedang ingin belajar aksara Korea, tapi dengan catatan yang mudah-mudah saja.

No Drama (SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang