Chuck: 8 🔆

14 1 0
                                    

SCIENCE I

Gebrakan di meja nomor dua belas membuat seisi kantin menoleh kearah meja itu dengan pandangan mata yang berbeda-beda.

Hani menyaksikan kejadian yang dapat dikatakan norak itu. Seorang perempuan berambut pirang dengan kedua mata yang memerah, dihadapkan dengan sepasang kekasih yang sepertinya tertangkap basah berselingkuh.

Perempuan berambut pirang itu menunjuk-nunjuk wajah sang laki-laki, yang sesekali air mata jatuh dipipinya. "You're bitch! " seru gadis itu yang dilanjutkan dengan tamparan.

"Betapa kasar perkataannya itu. " gumam Hani pelan sambil menyaksikan adegan yang sudah ia hapal diluar kepala.

Air mineral tersedia di meja. Aku tebak pasti dilemparkan ke wajah selingkuhan si laki-laki.

Gadis pirang itu mengambil botol yang ia temukan diatas meja dan langsung melemparkannya kearah si laki-laki.

Salah sasaran!

Tidak terima dipermalukan, si laki-laki itu menarik tangan si rambut pirang dan terlihat berusaha menarik tangannya. Si pirang berusaha menahan tarikan pacarnya itu.

"Lepas Hans! " desis gadis berambut pirang.

Sadar atau tidak sadar, sebenarnya mereka bertiga tengah mempermalukan diri mereka sendiri. Si pirang akan terlihat sebagai gadis yang tak menarik yang membuat si laki-laki bosan dan berselingkuh. Si selingkuhan akan terlihat seperti wanita tak punya malu dan begitu juga kepada si laki-laki.

Hani tak sengaja menangkap tukang kebun sekolah mereka-pak Wardi yang kebetulan lewat juga turut serta menonton aksi itu. Gadis itu juga melihat beberapa bibi kantin hanyut dalam kisah percintaan tragis mereka.

Jam sudah menunjukkan pukul sepuluh kurang dua puluh lima menit, dan ketiga temannya belum sampai juga di kantin. Mereka bertiga sedang mengerjakan remedial math bersama beberapa teman kelasnya yang juga remedial.

Hasil ujian matematika sudah dibagikan kemarin dan baru hari ini pengerjaan remedialnya. Dalam kelas Science IV hanya beberapa orang saja yang lulus ujian dan itu termasuk dirinya.

Walaupun dirinya tergolong murid pintar dalam satu angkatan, tapi mendapatkan nilai B dalam matematika tentu saja tidak mudah untuk dirinya dan teman kelasnya.

Ia beberapa kali mencuri kesempatan untuk lewat didepan kelas Science I ketika sedang pembelajaran matematika. Dan hasilnya jauh beda dari pikiran postifnya.

Dikelasnya, guru matematika itu terkesan segan mengajar dan terlihat ingin cepat-cepat keluar dari sana. Sedangkan dikelas Science I guru itu terlihat sangat ramah dan seperti mudah didekati.

Dasar guru pilih kasih!

"Aaww.. "

Pekikan keras yang berasal dari meja tadi membuat pikirannya kembali fokus akan kejadian yang sedang terjadi. Ah, si pirang ternyata menendang keras bokong si selingkuhan sampai terjatuh dan membuat kehebohan dikantin.

"Amy! Lo nggak seharusnya seperti itu! "

Sepertinya si pirang sempat menampar si laki-laki, sehingga meninggalkan bekas cap telapak tangan dipipinya. Kalau dirinya ada diposisi si pirang itu, ia pasti akan langsung meninju rahangnya sampai bergeser. Yang setelah itu menginjak perutnya sampai ia muntah darah.

No Drama (SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang