TEBAK-TEBAK
Selama ia bersekolah di sekolah internasional ini, tak sekalipun Hani merasa menyesal. Mungkin karena ia dikelilingi oleh teman-teman periang yang mengajari ia hidup di Indonesia dengan benar, yang mengajari ia kalau di Korea dan di Indonesia sedikit berbeda kehidupannya.
Di Korea ia menerima banyak tugas dan jam pelajaran tambahan yang membuat kepalanya serasa mau meledak. Dan sedangkan di Indonesia ia tetap menerima tugas tapi jam pelajaran tambahan tidak diwajibkan di sekolahnya.
Kang HaNi :
Jangan lupa makan ma.Kang HaNi :
Sebelum makan berdoa dulu ya ma. ̄▽ ̄Sebuah tepukan ringan dibahunya membuat Hani menoleh dan segaris senyuman muncul dengan otomatis ketika melihat Jodi dan Ruben didepannya. Hani langsung menyimpan rapat ponselnya di saku rok.
"Udah dari kapan lo nunggu?" tanya Jodi langsung setelah ia mendaratkan bokongnya disebelah Hani.
"Baru sekitar lima menitan kok Jod. Gimana ujian biologi kalian tadi? " Hani tersenyum lebar saat melihat ekspersi menggelikan dari Ruben.
"Bikin gue mau muntah. " jawab Ruben yang dibarengi dengan anggukan meyetujui Jodi.
Ponselnya kembali bergetar di saku roknya, dan Hani menduga kalau itu adalah balasan pesan dari mamanya. Ia tak bisa membalas pesan mamanya itu didepan Jodi dan Ruben, ia takut mereka akan bertanya macam-macam tentang mamanya.
Seperti..
"Mora kecelakaan. "
Apa katanya tadi..
Jodi mengangguk sekilas, menatap rerumputan segar didepan mereka sembari menjawab pertanyaan Ruben yang terus meluncur cepat dari bibirnya. "Gue nggak tau persisnya kayak mana, tapi anak-anak bilang kalo kejadiannya hampir kayak kejadian Mia yang ketabrak mobil. "
Mia? Ah, temannya dari kelas IPS yang ceria dan mengalami kecelakaan beberapa saat yang lalu. Ia sudah lama tidak menjenguk temannya itu, tapi sepertinya keadaannya menjadi lebih baik.
Giginya bergelatuk pelan, memikirkan keadaan Mora yang tertabrak. Ia melihat Mora yang terbaring di ranjang rumah sakit dengan selang dimana-mana, memasuki tubuh temannya itu.
"Tapi sih nggak sampe berdarah-darah gitu. Mobil Mora cuma nyaris nyentuh truk didepannya, tapi ujung-ujungnya di selamat kok. Ya mungkin cuman shock doang. "
Ruben merengganggkan badan dan duduk bertumpu pada lengannya dan bersiul pelan. Hani sibuk memilin jari-jarinya berpikir akan bolos pelajaran hari ini atau tidak.
Keadaan menjadi hening untuk beberapa saat, sebab mereka sibuk dengan pikiran masing-masing, sibuk menikmati setiap debaran jantung mereka dan hembusan angin yang menerpa.
Jodi membuka mulutnya, "Kalian ingat nggak kejadian Agustus Bertali Gantung? "
"Inget. " jawab Gaby setelah pikirannya kembali ke tempatnya. "Kris anak bahasa yang gantung diri itu kan? "
"Oh, o, jadi yang gantung diri itu. Sumpah deh gue pikir tadi apaan Agustus Bertali Gantung. Lo ambigu banget sih kampret. " kali ini Ruben bertepuk tangan sendiri sambil tertawa garing, menyadari kebodohannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
No Drama (SELESAI)
Mystery / ThrillerFerbuari, 2018 "Gue cuma punya waktu yang sangat-sangat sibuk dalam keseharian gue. Jadi biar nggak kelamaan dan ngehabisin waktu berharga gue, lo gue beri waktu 3 detik untuk memberi alasan kenapa lo pingin banget ngobrol sama gue." "Satu..." "Dua...