Fake Story: 17

7 1 0
                                    

THE BAD LIAR.

Hani mencengkeram erat ujung bantal yang sedang dipakainya untuk menutupi wajah. Detak jantungnya berdetak semakin cepat tatkala sound music dari film yang ia putar tengah berlambat-lambat.

Ia terus merapalkan doa semoga film itu dapat selesai dengan cepat, dan happy ending tentunya.

Tugas sekolah yang belum diselesaikan Hani, tergeletak begitu saja disebelah gadis itu. Tadi, ketika Hani sangat lelah dengan tugas-tugas yang tak pernah kunjung selesai tersebut, akhirnya ia memutuskan untuk menonton film bergenre Action dan Thriller itu.

"Awas! "

Tadi ia mengintip sebentar dari balik bantalnya, tapi baru saja ia mengintip, Hani malah mendapati sang hantu berada dibalik punggung gadis itu-tanpa disadari gadis itu.

Seharusnya ia menyelesaikan tugasnya terlebih dahulu dan ketika sudah selesai ia bisa melanjutkan filmnya itu. Hani sudah sering dengar kalimat-kalimat tersebut baik dari mamanya, atau Dian.

Jangan tanya kenapa Mora, Rachel dan Tory tidak dimasukkan ke daftar menasihati dirinya. Karena mereka bertiga sama saja seperti dirinya. Pemalas. Tapi jangan ditiru perilaku Hani dan teman temannya itu.

Keringat mulai bercucuran ketika suara teriakan demi teriakan terdengar dan menghasilkan ketegangan yang luar biasa dari dalam dirinya. Detak jantungnya semakin tidak karuan yang kadang ia pikir--Jantungnya bisa lepas dari tempatnya.

Suara derap kaki yang begitu cepat yang disertai sound effects membuat film yang ditontonnya semakin menegangkan. Hani bisa merasakan ketakutan yang luar biasa dan sesuatu perasaan yang membuatnya seolah di tempat tersebut.

Si pemeran utama mulai memelankan langkah kakinya sambil menoleh-noleh memastikan sang hantu tidak mengejarnya. Ia berbalik dan berusaha menormalkan detak jantungnya yang semakin lama semakin cepat. Pemeran utama itu menyadari kalau sang hantu tidak lagi mengejarnya, melainkan sudah berada dibalik punggungnya menatapi dirinya.

Ia memberanikan diri menoleh kearah sang hantu ya-

"Annyeonghaseyo Eonni. "

Hani mempause film yang sedang diputarnya dan langsung mengangkat panggilan telepon dari pengasuh mamanya.

"Annyeonghaseyo Hani-ah. Kau sekarang sedang apa? "

"Aku? " Hani melirik ke laptopnya.

"Ne. "

"Belajar sambil menonton film. Kenapa? "

Terdengar kekehan disebrang telepon sana. "Kau ini benar benar pintar berbohong. Aku tebak buku mu sedang terbuka disebelah mu dengan laptop menyala didepanmu. "

Ding dong Eonni!

"Apa salahnya dengan itu? "

"Tidak ada sebenarnya. Oh iya Hani, ini mama ingin berbicara denganmu. "

Senyum kemudian terukir di kedua sudut bibirnya ketika Hani mulai mendengar suara mamanya.

"Yeobseo, Hani-ah. "

No Drama (SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang