PERNYATAAN DAN PERMINTAAN III.
-Serius? -
"Jordghi?! Huh! Jordghi James? Are you kidding me?! ""Bagaimanapun dia yang bakal bantuin gue. "
"But, Han, itu si Jordghi James! Si pembuat masalah di sekolah kita! Lo jangan dekat-dekat si trouble maker itu. "
Tatapan memperingatkan teman-temannya terus membuat Hani tak nyaman, seakan-akan ia akan kabur dari situ dan kabur. Huh. Memangnya Jordi salah apa? Jordi terlihat sangat baik dan sopan. Bahkan dari cara ia meletakkan piring dan gelas sudah terlihat bahwa ia anak baik-baik yang rela membantu ibunya memasak. Benar kan?
"Lo salah Han. Si Jordghi itu bukan anak baik-baik yang rela mengerjakan pr padahal sudah tengah malam. Jordghi itu tipe anak-anak pembangkang, sukanya ke klub malam dan mabuk sana sini. Lo lebih baik jangan dekat-dekat dia. Bahaya Han. "
Sambil mendengarkan nasihat dari ketiga temannya, Hani mengaduk-aduk minumannya dan tidak memiliki niat untuk meminumnya. Sementara telinga dan tangannya bekerja, otak Hani juga sedang bekerja--bekerja menyusun rencana-rencana yang ia akan pakai untuk mendekati Jordi nanti.
Sepertinya, Jordi adalah tipe laki-laki yang harus didekati perlahan-lahan untuk diajak bekerja sama. Walaupun teman-temannya memperingatkannya, tapi tetap saja hati kecilnya yang baik hati itu berkata bahwa Jordi adalah laki-laki yang baik. Setidaknya itulah yang dipikirkannya sebelum fakta mengejutkan menamparnya.
"Jordi nggak lulus ujian kelulusan tahun lalu dan ia terlalu sering membolos. " beber Rachel yang langsung mendapat anggukan setuju dari kedua pihak lainnya yang menentang hukum mendekati Jordghi.
"Bukan itu saja Han," Tory memukul meja dan membuat beberapa pengunjung melirik kearah mereka. "si Jordghi itu nakal banget. Katanya nih ya, si Jordghi itu pernah tonjok Aji sampai masuk rumah sakit. Orangtua Aji marah-marah sama pihak sekolah dan Jordghi, tapi lo tau apa tanggapan itu kuda liar? " Hani menggeleng. "Dia diam aja Han! Pura-pura jadi anak polos" pukul Tory Sekali lagi. "Lo bayangin Han, setolol apa dia itu! "
"Serius? "
Tory mendengus sebal akan reaksi Hani yang tak ia sangka. Ia pikir Hani bakal memelototkan matanya dengan mulut terbuka--yang kalau dipikir-pikir seperti orang tolol--dan langsung pergi meninggalkan kafe ini seolah takkan kembali lagi. "Lo kira gue lagi bohongin lo. Please deh Han."
"Habisnya cerita yang lo ceritain itu beda banget sama penampilannya. " bela Hani yang tentunya langsung dicela Tory dengan ganasnya.
"Buka mata dan telinga lo lebar-lebar ya Kang HaNi. Jordghi itu bukan laki-laki baik seperti laki-laki lainnya di sekolah kita KANG HANI!"
Sungguh. Rasanya ia tidak bisa berkutik lagi dari ketiga temannya yang terus menghakimi keputusannya, apalagi diikuti fakta-fakta mengejutkan Jordi yang seolah dunia harus tau bahwa Jordi adalah mimpi buruk. Dan siapapun yang mendekatinya akan mendapati kesialan.
"Kecuali teman si Jordghi Han. Kalau tak salah namanya Ruben, dia itu teman Jordghi semenjak Jordghi dinyatakan tak lulus ujian kelulusan. "
Kata Rachel sambil memegang ponsel ditangan kirinya."Ruben? Ruben yang ma-- Ah iya! Gue tau yang namanya Ruben itu. "
Rachel tampak tertarik dengan arah pembicaraan ini. "Tumben lo kenal sama orang yang jarang kita bahas Han? "
Sudut bibir Hani tertarik keatas membentuk senyuman yang sampai ke matanya. "Dia yang beritahu gue tentang kafe ini. Sepertinya Ruben orang baik sama kayak Jordi. "
KAMU SEDANG MEMBACA
No Drama (SELESAI)
Mystery / ThrillerFerbuari, 2018 "Gue cuma punya waktu yang sangat-sangat sibuk dalam keseharian gue. Jadi biar nggak kelamaan dan ngehabisin waktu berharga gue, lo gue beri waktu 3 detik untuk memberi alasan kenapa lo pingin banget ngobrol sama gue." "Satu..." "Dua...