-Author-
Kaki jenjangnya melangkah dengan pasti, berbelok di setiap koridor, melintasi ruangan-ruangan yang penghuninya sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing. Sekalipun begitu, mereka masih menyempatkan diri untuk memberi hormat pada pria berjas dengan mata tajam mempesona.
Meskipun kepribadiannya yang dingin dan tegas sebagai direktur, dimata karyawan wanitanya dia adalah sosok yang mempesona, tampan, dan kharismatik. Tak jarang karyawan wanitanya berbisik serta sempat-sempatnya tersipu malu saat berada satu lift dengannya.
Dia melanjutkan langkah tanpa memperdulikan orang di sekitarnya, kemudian masuk ke ruangan Direktur Pemasaran. Kedatangannya di sambut oleh pria paruh baya yang sedang mengamati isi ruangan itu.
"Kau sudah makan siang?"
Taehyung melintasinya lalu duduk di singgasana. Pria tua itu sama sekali tidak tersinggung dengan sikap Taehyung. Dia justru berjalan mendekat padanya.
"Ada restoran baru milik temanku di dekat rumah sakit. Kalau kau mau--"
"Katakan saja intinya, kurasa kau tidak punya waktu untuk meninggal pasienmu."
Bae Joo Dam tersenyum simpul. Tidak ada gunanya basa-basi pada Taehyung. Dia tipe orang yang realistis dan tidak suka berbelit-belit. Dia tidak akan termakan oleh bujuk dan rayuan.
"Gadis itu ... biarkan dia tetap bekerja."
"Shireo."tolak Taehyung tegas, tanpa mengalihkan pandangannya.
"Aku tidak butuh asisten. Aku bisa mengurus diriku sendiri."
"Lihatlah, dia mulai lagi."gumam Joo Dam.
"Kau mau aku mengobatimu setiap kau mengeluh pusing dan perut melilit? Aku ini orang paling sibuk di Korea, aku juga bukan isterimu, aku tidak bisa menyiapkan makanan untukmu. Seluruh hidupku hanya untuk melayani pasienku saja. Kau pun bahkan bukan pasienku, dasar kunyuk tengik."
"Hey, berilah dia kesempatan. Dia tampak berbakat dan baik. Yak, Kau menolak asisten yang lain dengan alasan yang tidak masuk akal. Sekarang apa lagi, hm?"Bae Joo Dam mendesaknya sekali lagi.
Taehyung membereskan dokumen yang telah ditandatanganinya, melirik arloji kemudian bangkit.
"Pecat dia atau aku yang akan memecatnya."ujar Taehyung sebelum dia pergi.
"Kau tidak akan memecatnya tanpa persetujuanku."
Kaki Taehyung terhenti di ambang pintu.
"Karna aku yang menandatangani kontraknya. Dia akan tetap bekerja dirumahmu selama aku hidup."tambah Bae Joo Dam, merasa Taehyung mulai terbujuk olehnya. Dia hanya perlu menambahkan sedikit lagi.
"Biar aku yang menggajinya, biarkan dia tetap bekerja disana."
Taehyung tak bisa berkata-kata lagi. Sekalipun dia menolak seratus kali, Bae Joo Dam akan tetap melakukan hal apapun sesuka hatinya. Dia lebih memilih menyingkir ketimbang berdebat dengan orangtua itu.
***
-Kim Jennie-
"Bagaimana majikanmu?"
"Parah. Dia buruk sekali."
"Dia jelek?!"
"Ti-Tidak ... Dia tidak seburuk perilakunya."
"Dia menyiksamu?"
"Bukan begitu. Dia kejam tapi tidak mungkin dia memukulku."
"Perilaku buruk apa yang kau maksud?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Housemaid [K.Taehyung&Jennie.K]
Fanfiction[Complete] ✔ [Pastikan sudah follow sebelum membaca. Tuan rumah tidak pelit folback kok?] ✔ Bagaimana ketika Kim Taehyung, seorang pria dingin dengan penuh luka bertemu dengan Kim Jennie, yang menggantungkan hidup padanya. Meski muak, namunTaehyung...