-Kim Taehyung-
"Aku akan menjemputmu setelah selesai... Eoh, aku menyayangimu."
Kuputuskan panggilan yang kubuat lalu mengantongi kembali ponsel dalam saku celana, sementara seseorang tengah memerhatikanku dengan senyum meledek.
"Sudah kangen-kangenannya? Bisa kita tidak membahasnya selagi kau bersamaku?" Tutur Bae Joo Hyun dengan nada cemburu yang kentara.
Aku tersenyum tipis sembari mengangkat cangkir berisi kopi untuk kusesap.
"Jadi, kau mau bicara apa?" Tanyaku setelah meletakkan kembali cangkir ke tatakan.
"Um... aku hanya ingin bertemu denganmu. Semenjak pacaran, kau jadi tidak punya waktu denganku. Tch! Apa itu adil?"
"Kalau begitu kau juga carilah pacar supaya ada yang menemanimu. Aku tidak bisa selalu ada untukmu kan."
"Ya, ya, Tuan Kim yang sombong. Kau pikir bagaimana aku bisa pacaran kalau perasaanku saja masih milikmu."
Sesaat itu, aku tidak akan memprotes apapun ungkapan Bae Joo Hyun termasuk perasaannya. Mengingat aku pernah berjanji untuk tidak melarangnya menyisahkan perasaan itu setelah kami memutuskan untuk menjadi kakak beradik.
Senja itu hujan mengguyur seluruh kota tanpa ampun. Kuurungkan niatku untuk pulang setelah mengunjungi paman di rumahnya. Ketidaknyamanan yang kurasakan adalah aku harus bersinggah disana sampai hujan selesai sementara aku juga tidak dapat menghindari Bae Joo Hyun, yang saat ini tengah memelukku erat.
Bukan. Menghindarinya mungkin bukan cara yang tepat, aku justru akan menyakiti perasaannya. Karna keadaan sudah mempertemukan, kuputuskan untuk meluruskan kesalahpahaman yang terjadi di antara kami. Dan saat kuberitahu bahwa aku dan Kim Jennie sekarang sedang menjalin hubungan, bukannya histeris seperti apa yang aku pikirkan, Joo Hyun justru menjawab dengan tenang.
"Baguslah. Akhirnya kau mendapatkan kebahagiaanmu. Aku turut senang atas kebahagiaanmu."
Ingin sekali aku mengatainya naif dengan ucapannya yang kutahu tidak sesuai dengan apa yang ada dalam lubuk hatinya. Bibirku justru tertarik ke atas menatapnya yang kini mendongak padaku.
"Apa dengan ini kita akan berhenti bertemu?"
"Kenapa kau berpikir begitu."
"Yeah, hanya ingin saja... Oppa, bisa kau janji satu hal padaku?"
Bae Joo Hyun melepas pelukannya, menatapku dengan pandangan yang dalam.
"Aku tidak akan memintamu kembali lagi padaku karna bagaimanapun juga aku tidak bisa bersamamu. Aku senang mengetahui fakta bahwa kau pernah sekali mencintaiku dan aku berterima kasih untuk itu dan semua hal yang kau berikan padaku. Tolong, jangan menjauh dariku apapun alasannya. Dan kumohon, jangan suruh aku untuk menghapus perasaan ini. Karna itu adalah satu hal paling sulit yang tidak bisa kulakukan meskipun kau memintanya."
Darahku berdesir. Jujur, dadaku sesak oleh rasa bersalah. Andai saja waktu bisa kuputar kembali, aku lebih memilih untuk tidak pernah mengenalnya jika pada akhirnya aku harus menyakitinya untuk yang kedua kali. Namun, segala hal di dunia ini yang tidak bisa di rubah adalah waktu. Dan itu sebabnya kenapa aku menyadari jika waktu itu adalah hal paling berharga.
Senyumku menebar dengan sedikit kupaksa. Meski hatiku terasa pedih, mulai saat ini yang harus kuperjuangkan adalah Kim Jennie. Bagaimanapun perasaanku pada Bae Joo Hyun telah hanyut dan hanya menyisahkan rasa cinta tak lebih dari sekedar saudara.
Batinku berjanji seiring gejolak perasaan yang membuncah, aku tidak akan melakukan hal yang sama pada Kim Jennie.
"Ya, aku berjanji. Perasaanmu adalah milikmu, aku tidak punya hak untuk membatasi perasaanmu. Bagaimanapun, semoga kau cepat menyudahi perasaan itu agar kau sendiri tidak terluka."
KAMU SEDANG MEMBACA
Housemaid [K.Taehyung&Jennie.K]
Фанфик[Complete] ✔ [Pastikan sudah follow sebelum membaca. Tuan rumah tidak pelit folback kok?] ✔ Bagaimana ketika Kim Taehyung, seorang pria dingin dengan penuh luka bertemu dengan Kim Jennie, yang menggantungkan hidup padanya. Meski muak, namunTaehyung...