24. Kebahagiaan yang Berlebihan

5.5K 542 44
                                    

-Kim Jennie-

Terhitung dua minggu sudah aku naik jabatan. Dari hanya asisten rumah tangga saat ini menjabat sebagai kekasih majikanku. Sungguh menarik jika kisah percintaanku diabadikan menjadi sebuah ftv berjudul "Pacarku, Mantan Majikanku.". Aku bersumpah ceritanya tidak semulus yang kalian bayangkan. Percayalah, kalian membacanya sedari awal kan?

Sejauh ini semuanya berjalan dengan lancar, bahkan tidak terduga. Kim Taehyung memang tidak pandai membuat hal romantis, tapi dengan caranya yang kaku dan kikuk hal manis yang ia lakukan menjadi sangat romantis.

Tentang ibuku, dia jauh lebih baik sekarang. Keadaannya semakin membaik dan kami sudah pindah dari rumah Kim Taehyung. Beliau merestui hubungan kami meski dengan sedikit usaha keras untuk meyakinkan bahwa Kim Taehyung adalah pria baik.

Terkadang kami masih canggung terhadap ibu. Maksudku aku dan Taehyung. Sejak terakhir kami kepergok keluar dari kamar yang sama, keadaan jauh lebih mencekik saat aku tidak punya alasan yang logis untuk mencegah pikiran buruk ibu, yeah meski sebagian besar apa yang ada dipikiran ibu kemungkinan benar.

Tapi percayalah, ibuku bukan orang yang cerewet. Dia selalu memberiku dukungan dalam bentuk apapun dan diam seribu bahasa tidak memprotes pada apa yang ia pikir keliru, namun yang aku pikirkan benar.

Ini adalah jalinan asmara keduaku setelah putus dengan si brengsek yang sampai sekarang tidak ada kabarnya. Terakhir kudengar pernikahannya di undur dan aku sama sekali tidak peduli dengan itu.

Tidak ada alasan bagiku untuk sekedar jaim atau menutupi kelakuan burukku dengan bersikap manis di depan Kim Taehyung. For a God Shake! Untuk sekedar duduk manis dengan menyilangkan kaki saja aku tidak betah.

Setelah meresmikan hubungan kami, aku memutuskan untuk pensiun lebih cepat dari profesiku sebagai asisten rumah tangga. Aku sudah memberi tahu biro dan mau tak mau aku harus mendapat sorakan dari Lisa soal hubunganku. Aah. Entahlah, aku harus senang atau malah malu.

Sebagai gantinya, aku membantu ibu mengurus kedai kecil yang barusaja kami dirikan. Dengan merelakan apartemen dan memilih pindah ke rumah sewaan yang menyatu dengan kedai dengan menjaminkan uang deposit apartemen sebelumnya. Aku bersyukur ibu kembali jauh lebih sehat dari perkiraanku.

Tentang Taehyung, jangan khawatir. Aku sudah memberinya ijin untuk mencari asisten baru. Tentu saja dengan syarat yang aku berikan.

"Kau bercanda? Sebanyak ini syarat yang kau berikan?! Bukannya mendapat asisten rumah tangga, aku malah mendapat bibi-bibi tua untuk mengurus pamanku."

"Oh, jadi kau ingin yang lebih muda, ya? Oke, tidak perlu kalau begitu."

"Baik, baik. Baiklah! Berusia 40 tahun keatas, berkeluarga, tidak boleh janda, penampilan sopan dan tidak mencolok, tidak boleh memakai riasan, tidak boleh ada percakapan selain urusan pekerjaan. Hanya itu saja? Kau tidak ingin menambahi lagi barangkali?"

"Tidak itu sudah cukup."

Menggoda Kim Taehyung saat ini menjadi aktifitas paling menyenangkan untukku. Melihatnya kesal atau tertekan merupakan hiburan tersendiri bagiku. Eits, bukannya aku mendiskriminasi ya. Dia juga melakukan hal yang sama padaku, malah lebih parah.

Kembali ke rutinitas semula, yaitu kesibukan Kim Taehyung sebagai CEO membuat kami jarang memiliki waktu untuk berkencan. Waktu yang kami habiskan untuk melewatkan hari yang panjang dan melelahkan hanya sekedar makan malam bersama. Ya, sesederhana itu namun berkesan.

Atau saling mengunjungi ke rumah jika ada waktu, itu juga termasuk dari gaya baru dalam hubungan kami. Tapi saat ini aku mendapat berita tidak bagus. Sebuah undangan yang dibawa oleh Kim Taehyung menjadi firasat buruk bagiku.

Housemaid [K.Taehyung&Jennie.K]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang