Tidak untuk sepihak.
Terkadang perasaan butuh di adili.
Bukan membela diantaranya, tapi menemukan terang bagi keduanya.
Karena satu bukti sudah cukup untuk mematahkan beribu alasan.
🍁🍁🍁🍁
Udara musim gugur cocok untuk berkubang di dalam cafe kecil yang hangat sembari di temani secangkir latte yang aromanya menguar.
Namun bukan itu satu-satunya alasan mengapa wanita anggun itu duduk anteng di salah satu meja seraya mengamati daun kemerahan yang gugur. Ia meluangkan waktunya demi menemui seseorang yang beberapa hari ini ribut sekali ingin bertemu.
Tidak perlu waktu lama, sosok yang ia tunggu muncul. Aroma angin kuat menguar dari tubuhnya.
"Ada apa? Kenapa ribut sekali ingin bertemu?" Sambut Joo Hyun sesaat setelah pria itu menghenyakkan diri di hadapannya. Wanita itu tersenyum senang melihat teman yang lama tidak ia jumpai.
Pria yang eksis dengan sebutan imut itu menghela napas pendek. Sesuatu yang menetap dalam benaknya berhari-hari sudah berjubel ingin keluar.
Joo Hyun memotong sejenak dengan mengankat tangannya pada seorang pelayan untuk memesan minuman lagi.
"Kau bisa menghubungiku, kan, Baek? Kenapa repot-repot bertemu ditengah angin begini? Kau tahu aku tidak bisa meninggalkan ayah lama-lama." Joo Hyun meraih cangkirnya, menyesap sekaligus menghirup aroma latte kemudian mendesah nikmat.
"Mantan suami yang kau bicarakan itu ... Kim Taehyung?" Tegas Byun Baekhyun tanpa basa-basi. Rasa penasarannya sudah tidak dapat ia pendam lebih lama.
Bae Joo Hyun terpana oleh penuturan Byun Baekhyun yang tiba-tiba. Pertanyaan darimana pria itu bisa tahu mulai bertunas di otaknya. Ia memang banyak bercerita soal mantan suaminya tapi belum pernah sekalipun ia memberitahu kebenaran soal siapa mantan suaminya tersebut.
Joo Hyun mengangkat pandangannya, menangkap sosok pria dengan lensa bening itu tengah menatapnya seperti anak kecil yang penasaran. Menggemaskan.
Sesaat sebelum Joo Hyun mengamini, seorang pelayan muncul dengan membawakan pesanan Baekhyun.
"Eoh~" gumam Joo Hyun tenang. Alih-alih penasaran bagaimana Baekhyun mengetahuinya, wanita itu justru memilih kata-kata yang sebaliknya.
"Kau sudah tahu rupanya."
Byun Baekhyun melongo, ia melempar pandangan tidak percaya. Entah kenapa ia merasa telah di bohongi meski sebenarnya Baekhyun tidak pantas merasa kecewa. Maksudnya, bagaimana mereka semua berada dalam satu lintasan?
Bae Joo Hyun melipat tangannya dengan tenang, menghirup napas puas-puas kemudian menghempasnya pelan seraya memberikan tatapan siap diinterogasi oleh Byun Baekhyun.
"Jadi kau sudah tahu kalau ...." Baekhyun menggantungkan kalimatnya, kalimat selanjutnya sudah dapat di tebak oleh Joo Hyun hingga ia menimpali dengan santai.
"Ya. Aku sudah tahu jadi jangan berusaha memberitahuku. Bahkan aku yang lebih tahu daripada dirimu."
"Joo Hyun-ssi, aku tahu perasaanmu tapi jangan berpikir untuk berusaha memisahkan mereka!" Pria Byun itu membara-bara soal kejadian yang ia lihat di rumah sakit tempo hari. Dari sudut pandangnya, ia menilai bahwa Joo Hyun memanfaatkan keadaan untuk merebut kembali mantan suaminya. Yah, Baekhyun tahu jelas bagaimana perasaan Joo Hyun terhadap mantan suaminya seperti yang selalu ia ceritakan selama ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Housemaid [K.Taehyung&Jennie.K]
Fiksi Penggemar[Complete] ✔ [Pastikan sudah follow sebelum membaca. Tuan rumah tidak pelit folback kok?] ✔ Bagaimana ketika Kim Taehyung, seorang pria dingin dengan penuh luka bertemu dengan Kim Jennie, yang menggantungkan hidup padanya. Meski muak, namunTaehyung...