17. Cinta Pertama

6K 762 31
                                    

-Author-

Kim Taehyung bukanlah orang yang akan bertindak sembrono dengan hidupnya. Sekecil apapun, dia akan memikirkannya jauh kedepan hingga meminimalisir berbagai macam kerugian untuknya. Dia pandai memilah dan memilih mana yang akan mendatangkan keuntungan untuknya, atau mana yang berdampak rugi baginya.

Sejauh ini, dia dapat mengatasinya dengan baik sampai suatu ketika untuk pertama kalinya ia tidak dapat mengontrol diri.

Dia memang bukan orang yang terbuka dan terbiasa melakukan segala sesuatu sendiri. Dia tidak berpikir akan ada seseorang yang hidup berdampingan dengannya dan seolah menjadi penerobos batas kehidupan yang selama ini ia naungi.

Dia mengutuk, menentang, dan berusaha dengan segala cara agar terlepas dari jerat seorang gadis yang dengan lancang mengubah semua miliknya. Niatan itu semula sangat bulat sebelum ia dihadapkan pada kenyataan yang terpaksa harus ia lihat.

Diantara semua orang di muka bumi ini, hanya Taehyunglah yang paling menderita. Memiliki banyak luka dan masalalu yang menyakitkan. Ia hanya ingin menutup diri dengan masalalu itu untuk menghindarkan orang-orang disekitarnya dengan kesialan yang ia buat.

Tapi siapa tahu jika ada seseorang yang lebih menderita dibanding dirinya.

Entah Tuhan memang sengaja mempertemukan Kim Taehyung dengan Kim Jennie untuk menegur dengan halus agar Kim Taehyung mau memperhatikan sekitarnya. Dia bukan satu-satunya orang yang menderita, tapi ada lagi orang yang lebih menderita dibanding dirinya.

Berbagai macam hal terjadi dengan begitu cepat. Mau tak mau ia menyaksikan masalah yang dihadapi asisten rumah tangganya itu. Ia pun tidak menduga akan terlibat dalam usaha membangkitkan Kim Jennie dari penderitaan. Entahlah, Taehyung merasa tangisan Kim Jennie begitu menyayat hatinya.

Memang sulit dipercaya jika kepribadianya yang seperti batu dapat bergetar hanya karna tangisan seorang gadis. Bagus, kan? Itu tandanya dia masih memiliki fungsi hati yang seharusnya. Tapi dia benci jika harus memiliki kelemahan terhadap seorang wanita.

Ciuman waktu itu tidak bisa dikatakan ciuman, kan? Itu tidak sengaja, saat dia bermaksud memeriksa luka akibat kecerobohan Kim Jennie. Mana bisa lidah terluka dengan sengaja.

Sesal, malu, serta frustasi lambat laun menyelimutinya seiring seringnya ia teringat ciuman malam itu. Dia mengutuk dirinya sendiri yang justru menikmati ciuman itu. Oh Tuhan, Taehyung harap dirinya bisa terjun ke jurang sekarang. Dia tidak tahu bagaimana menghadapi Jennie.

"Oppa.."

Taehyung tertampar dari alam bawah sadarnya, panik mencari sumber suara.

"Eoh, kau disini juga?" Pertanyaan itu muncul begitu saja di otaknya ketika melihat Joo Hyun memasuki ruangan Tuan Bae.

Joo Hyun mengangguk, "kenapa kau disini? Tidak ada pekerjaan?"

"Aku terpaksa datang karna paman bilang ini darurat."

"Oh ya? Ayah juga bilang begitu padaku. Memangnya apa yang darurat?"

"Ha?"

Saat itu Taehyung baru mengerti jika ini adalah rencana Tuan Bae Joo Dam untuk mempertemukan dirinya dengan Joo Hyun. Dia mendesah keras kemudian menghenyakan diri di sofa sesaat sebelum Tuan Bae Joo Dam masuk dengan tergesa.

"Kalian datang?" Ucapnya berlalu menuju meja kerjanya.

"Ada apa ayah. Kenapa kau menyuruh kami kesini? Apanya yang darurat?" Tanya Joo Hyun mengejar ayahnya yang sedang menyibukkan diri.

"Aku tidak bisa bicara sekarang, aku ada jadwal operasi. Kalian berdua tunggu disini dulu, aku akan kembali."

"Ayah, jangan seperti itu. Kau tahu kan Taehyung oppa sangat sibuk. Kau tidak bisa mengganggu waktunya." Rengek Joo Hyun setengah kesal, kemudian dia berbalik pada Taehyung yang tengah duduk menahan diri di sofa, "Oppa, kau kembali saja. Aku akan disini untukmu."

Housemaid [K.Taehyung&Jennie.K]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang