13. Kim Taehyung's Injury

6.6K 839 13
                                    

-Kim Jennie-

Harap-harap cemas aku menunggu hasil tes ibuku keluar. Sekalipun aku melakukan banyak hal untuk menenangkan diri, tetap saja jantungku tidak berhenti berdebar. Sampai akhirnya pak Bae Joo Dam memanggilku ke ruangannya.

Kutatap wajah pak Bae yang sedang mengamati sesuatu di komputernya dengan cemas. Dari pantulan kacamatanya, dia sedang melihat sesuatu beebentuk abstrak berwarna biru. Itu bukan hal yang buruk, kan?

Tak berapa lama, pria tua itu menyandarkan punggungnya di kursi sembari menghela napas panjang. Kubenahi posisi dudukku untuk mempersiapkan diri mendengar segala kemungkinan.

"Ada kanker di otaknya."celetuk pak Bae tanpa basa-basi.

Deg!

Jantungku terhempas ke tanah, mataku melebar, dan mulutku menganga. Tidakkah yang kudengar ini hanya sebuah mimpi? Rasanya seperti nyata. Aku harap setelah bangun aku dapat melupakannya dengan cepat.

Kumohon Tuhan, buatlah telingaku salah mendengar pernyataan pak Bae. Dia salah. Dia salah!

"Ini tidak buruk. Hanya kanker kecil. Dia akan sembuh setelah melakukan operasi."kata pak Bae dengan tenang, sementara air mataku sudah berjubel ingin keluar. Sehelai kelegaan measuk ke dalam ragaku, namun sebongkah ketakutan masih mendominasi.

"Apakah itu akan berhasil?"

Pak Bae mengangguk pasti.

"Kita tinggal menjadwalkannya saja setelah kau menandatangani surat persetujuan."

Helaan napasku satu-satunya yang menjadi sumber suara untuk saat ini. Bahkan pak Bae Joo Dam tidak melakukan apapun selain menatapku kosong. Kepalaku tiba-tiba terasa pusing. Kuturunkan pandanganku sambil terpejam sesaat. Semua ini terlalu berat untukku.

"Apa kakimu sudah sembuh?"

Aku mendongak seketika.

"Ini sudah lumayan baik."bohongku, nyatanya rasanya lebih menyakitkan dari saat aku terjatuh.

"Coba kulihat."

Pak Bae beranjak dari kursinya kemudian berlutut meneliti kakiku yang bengkak. Sungguh, ini membuatku tidak nyaman.

"Awh. Sakit."pekikku pelan, saat pak Bae menekan bagian kakiku yang bengkak.

"Kenapa bisa jadi begini? Ini parah, Jennie."komentarnya.

Aku meringis dengan separuh hati malu atas gelengan kepala serta decakan kecil pak Bae.

Dengan telaten pak Bae mengobati kakiku yang bengkak hingga terasa lebih rigan dari sebelumnya. Aku tak perlu lagi menggunakan tongkat yang merepotkan, berjalan pelan ke kamar ibuku.

Telah kutebak, ekspresi ibu akan panik melihat kakiku yang pincang. Maka aku sudah menyiapkan jawaban yang setidaknya masuk akal untuk tidak di khawatirkan.

"Yaa ... Jennie-ah, wae geurae?"

Bokongku terhenyak pada kursi yang empuk, sementara dengan pelan kuletakkan kakiku dengan benar di lantai. Dan menyembunyikan lenganku yang terluka.

"Gwencanha, eomma. Aku hanya terkilir."

"Jinjja? Kenapa terkilir bisa separah itu? Apa yang terjadi, anakku?"

Aku mendesis sebal, berpura-pura memasang wajah ketus andalanku.

"Aku hanya terkilir karna tidak sengaja. Siapa tahu akan separah ini. Geundae, eomma ... gwencanha?"

Aku lebih khawatir kondisi ibuku sekarang dibanding rasa sakit pada kakiku yang tidak seberapa. Ibu justru memukul lenganku pelan, kecemasan mulai sirna dari wajahnya.

Housemaid [K.Taehyung&Jennie.K]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang