Dia mengoceh tentang ku.
Tentang aku yang tak bisa melupakan mu.
Perlu kah ku jelaskan, kenapa aku sulit melupakan mu?
Agar dia berhenti mengoceh yang tidak tidak kepada semua orang yang penasaran dengan akhir hubungan kita.
Kamu tau.
Lebih parahnya ketika dia menyebut ku perusak.
Perusak hubungan kalian.
Segitunya dia.
Membuat kita terpisah jauh seperti sekarang.
Usahanya cukup keras.
Tapi tuhan berpihak pada ku.
Buktinya aku masih mampu menulis tentang kalian disini.
Dibalik rasa cemburu yang memaksa keluar karena terdesak oleh sendu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nostalgia
PoetryIni tentang kisah luka masa lalu yang selalu memberi harapan untuk masa depan. Bahwa sekarang harus menunggu ketidakpastian yang memilukan, ditengah ketidaksempurnaan kata kita.