15

218 27 0
                                    

Malam sudah larut.
Selarut kisah cinta kita.

Kamu ingat ketika kita bertaruh?
Tentang siapa yang lebih dulu sampai di gedung materi.

Akan ku ceritakan.

Malam itu.
Seperti yang pernah ku bilang.
Kebiasaan buruk kita yang sulit hilang.
Kita sedang melakukannya saat itu.

Kalau boleh jujur, malam itu.
Alam mimpi sudah memanggil ku.
Tapi aku lebih memilih mu.

Bisa dilihat betapa bodohnya aku bukan?
Mengorbankan jam mimpi ku untuk mu.

Tak lama
Kamu pamit.
Aku tak tau harus bersyukur atau menyesal.

Tapi sebelum itu kita bertaruh bukan?

Dan aku menyetujuinya.

Aku tak tau apakah aku bisa memenangkan itu atau tidak
Tapi sepertinya tuhan menjawab pertanyaanku.

Kamu kalah dan aku memenangkannya.

Tapi sayang.
Taruhan itu lenyap bersama kisah kita.

Entah mengapa aku mengutuk diriku karena telah menyetujui itu.

Bodoh bukan?

Tapi selama ada dirimu
Bodohku tak terlihat.

Tapi kenyataannya?
Kamu meninggalkanku
Dan sekarang bodohku kian bertambah.

Tau kenapa?

Karna aku masih mengharapkan mu.





NostalgiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang