Bolehkah aku menceritakan apa saja yang terjadi setelah pertemuan kita?
Sejak saat itu, aku menjadi lebih pendiam.
Walaupun tak bertahan lama.Warga kelas mendatangi ku.
Dengan tanda tanya besar di atas kepala mereka."Kenapa sekarang kau menjadi pendiam?"
Mereka memperhatikan ku.
Kenapa aku tak bising seperti biasanya.
Menganggu sepinya ruangan yang menggema kita guru bercerita tentang angka.
Tak mungkin saja aku menjawab
"Aku lagi memikirkan gi. Jangan ganggu"
Bisa bisa aku di tertawakan.
Mereka mengenalku sebagai bocah peribut dan galak.
Iya galak, kau tau kerjaan ku bukan?
Aku kaki tangan wali kelas.
Pemegang bank kelas.
Di cap sebagai perempuan galak karena itu.Kamu tau?
Sejak saat itu pun aku menjadi lebih sering mencuri pandang ke kelas mu.Keluar kelas karena pengen pipis hanya alasan semata agar aku melihatmu di jendela penghalang kita.
Tunggu.
Kenapa aku melakukannya?
Apa mungkin aku menyukai mu?
Hahahahahaha.
Cukup lucu bukan jika seseorang jatuh cinta hanya karena tatapan tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nostalgia
PoesiaIni tentang kisah luka masa lalu yang selalu memberi harapan untuk masa depan. Bahwa sekarang harus menunggu ketidakpastian yang memilukan, ditengah ketidaksempurnaan kata kita.