Kenapa semakin lama semakin banyak yang tau tentang kita?
Sampai sekarang.
Kenapa kita tak pernah usai?
Aku tak tau,
Perlakuan spesial apa yang kamu berikan padaku.
Entah mahkota apa yang kau berikan padaku.
Kamu tau.
Yang lebih pilunya apa.
Mereka juga menceritakan tentang kalian.
Tentang hubungan kalian.
Yang menumbuhkan seribu benih cemburu.
Ditambah dengan tetes sendu air mataku.
Lelah. Mendengar betapa indahnya kisah kalian.
Tak sesedih kisah kita.
Lebih tepatnya kisah ku.
Entahlah.
Lagi lagi.
Bernostalgia ini memperburuk keadaan hati ku sekarang.
Memporak-perandakan segalanya.
Air mata yang ku kurung dalam sel tahanan bisa melarikan diri keluar.
Dia cerdik.
Tapi tak sempat dia menghapus lukanya gi.
Tak sempat
Lebih buruknya.
Tak bisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nostalgia
PoésieIni tentang kisah luka masa lalu yang selalu memberi harapan untuk masa depan. Bahwa sekarang harus menunggu ketidakpastian yang memilukan, ditengah ketidaksempurnaan kata kita.
