Part 2 - The Mysterious Leader

561 68 2
                                    










☘️☘️☘️

  SEBENARNYA, tidak ada yang istimewa dari seorang Kavarinne Zevanya Tahardja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

  SEBENARNYA, tidak ada yang istimewa dari seorang Kavarinne Zevanya Tahardja. Kava termasuk gadis yang baik, periang, dan memiliki rasa tanggung jawab yang besar—apalagi jika menyangkut tentang organisasi. Setelah sukses memegang jabatan ketua divisi ketika SMP kemarin, sekarang gadis itu tertarik untuk mengikuti OSIS lagi di tingkat SMA.

  "Jadi, besok lo wawancara OSIS Kav?" tanya Risa ketika mereka mengerjakan PPT untuk pelajaran Sejarah.

  "Iya, gue pengen banget ikut OSIS," jawab Kava dengan kekehan kecil.

  "Beneran? Gue denger-denger OSIS SMA sibuk banget loh," ujar Risa, yang sebenarnya khawatir dengan kekasih sahabatnya itu yang terkadang posesif.

  "Dimana-mana OSIS pasti sibuk, Ris. Jangan khawatir, gue udah dapet izin dari Marvel," balas Kava.

  "Kadang gue iri sama lo berdua," Risa menopang dagunya. "Jadian tiba-tiba, lo juga tiba-tiba suka dia, dan sampai sekarang hubungan lo masih mulus aja," lanjutnya.

  "Gue suka dia juga baru satu tahun setelah jadian," kata Kava. Pikirannya melayang ke saat dimana dirinya mulai menunjukkan perhatiannya pada Marvel. Mungkin saat itu, ia belum sepenuhnya menghilangkan sifat cueknya pada kekasihnya itu. Tapi Kava tahu bahwa dirinya perlahan berubah karena mulai menerima perhatian-perhatian kecil dari Marvel dengan mudah.

  "Semoga lo berdua langgeng deh, jangan putus. Kalau putus, entar lo malah gebet bebeb Juna gue," ujar Risa, membuat Kava mencibir pelan. Lagi-lagi Risa menyebutkan nama anggota Radevilion yang menjadi the most wanted di sekolahnya.

  "Semakin terkenal pacar kita, semakin banyak pelakor yang lewat," ucap Kava sambil menggaris bawahi materi yang penting di buku paket Sejarah, lalu menyalin materi itu ke PPT-nya.

  "What the...," Risa membekap mulutnya.

  "Kenapa?" tanya Kava, kepo.

  "Ini, gue liat di group chat kalau Vano—anak kelas sebelah—itu mata-mata dari SMA Eduka, sekolah yang isisnya anggota Avelaska!"

  "Serius?" Kava mulai tertarik. "Abis dong tuh orang?" tanyanya.

  "Udah pasti lah," sahut Risa menggebu-gebu. "Mereka masih disana, bahkan baru mulai nyerang. Gue denger, Ketua Radevilion langsung turun tangan buat gebukin dia di lapangan indoor," jelasnya.

  "Serius? Terus siapa ketuanya? Ketahuan gak?"

  Tidak heran jika Kava penasaran seperti ini. Radevilion memang geng motor yang aneh. Biasanya, perkumpulan anak nakal seperti itu pasti memiliki ketua yang di elu-elukan, tidak seperti Radevilion yang ketuanya saja dirahasiakan. Tidak ada yang tahu siapa ketua dari geng itu—kecuali para anggota inti.

MarvelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang