KEPERCAYAAN dari seseorang memang hal yang tidak sulit dicari. Tapi ketika satu kepercayaan runtuh, akan sulit untuk mendapatkan kepercayaan itu lagi. Satu kali saja berbohong, mungkin kepercayaan dari orang itu akan hilang dalam sekejap. Benar saja, sejak detik pertama Marvel menatapnya dengan sorot mata kecewa, Kava menyadari hal itu. Semua ini karena kebodohannya.
"Kalau begitu, Mama masuk dulu ya," ucap Dina yang menyadari ada aura berbeda diantara kedua anak muda itu. Tapi ia percaya pada Marvel. Cowok itu tidak akan menyakiti putrinya.
"Dari mana?" tanya Marvel setelah Dina hilang dari pandangannya.
"Tadi pagi aku ada rapat di sekolah, dan aku dianterin lagi sama Kak Alvin karena batre HP aku abis," jawab Kava, lagi-lagi memilih berbohong. Entah mengapa, ia takut untuk menghadapi kemarahan Marvel kepadanya.
"Aku juga ke sekolah, dan si Alvin dateng naik motor, bukan mobil yang tadi," ujar Marvel, membuat Kava menahan napasnya karena ketahuan berbohong untuk kesekian kalinya.
"Serius, tadi pagi aku beneran rapat OSIS. Cuma Kak Alvin kelupaan bawa contoh proposal, jadi aku harus ke rumahnya buat ambil proposal itu," jelas Kava akhirnya.
"Kamu..." Marvel terdiam sebentar, berusaha meredam emosinya. "Kenapa kamu bohong lagi?" tanyanya pelan.
"Aku cuma takut kamu marah," jawab Kava sambil meraih tangan kanan Marvel dan menggenggamnya. "Tadi aku gak ngapa-ngapain sama Kak Alvin. Kamu harusnya percaya sama aku!"
Mendengar ucapan dari kekasihnya itu, Marvel menggeleng pelan dan melepas genggaman tangan mereka. "Gimana aku bisa percaya kalau kamu selalu bohong?"
"Avel, kamu harusnya percaya sama aku!" seru Kava ketika Marvel berjalan pergi meninggalkannya.
Kava menggigit bibir bawahnya dengan mata yang menatap mobil hitam milik Marvel melaju meninggalkan rumahnya, lalu meringis ketika merasa ada yang menjitak kepalanya kuat-kuat.
"Puas kan? Mangkanya jangan jadi tukang bohong. Calon mantu Mama jadi kabur deh," gerutu Dina yang sejak tadi mendengar percakapan Kava dan Marvel di balik pintu.
"Mamaaa," rengek Kava kesal. Mood-nya sudah memburuk karena Marvel pergi dan sekarang, Dina berhasil membuatnya semakin kesal.
"Minta maaf, sana! Mama gak mau ya cantu mama kabur cuma karena kamu labil," perintah Dina tegas.
"Hah? Cantu itu apa Ma?" tanya Kava bingung.
"Calon mantu!" jawab Dina berapi-api.
Mendengar jawaban Mamanya, Kava menghela napasnya lelah. Pemikiran wanita yang melahirkannya itu memang berbeda sendiri.
☘️☘️☘️
HARI Senin kembali menyapa seluruh warga Indonesia pagi hari ini. Sudah jam setengah tujuh pagi dan Marvel belum datang ke rumahnya. Kava menghela napasnya. Sepertinya cowok itu masih marah dan memilih untuk tidak menjemputnya hari ini.
Selama weekend kemarin, Marvel sama sekali tidak pernah menghubunginya. Temannya berbincang hanya Risa yang heboh karena Radevilion kembali diserang oleh geng bernama Sentraxa. Kata Risa, Ketua Sentraxa dibabat habis oleh Ketua Radevilion hingga masuk rumah sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marvel
Fiksi RemajaON GOING Kavarinne Zevanya Tahardja, perempuan dengan sejuta pesona, namun sudah memiliki kekasih yang bernama Marvellio Alpheratz Bagaskara. Kava merupakan remaja perempuan pada umumnya yang lebih suka menghabiskan waktunya dengan ponsel untuk memb...