CHAPTER 35

6.6K 296 38
                                    

Rasa sayang adalah fondasi terkuat untuk saling mempertahankan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rasa sayang adalah fondasi terkuat untuk saling mempertahankan

🌿🌿🌿

Alvin masuk ke dalam toilet dan membasuh kepalanya sedikit dengan air yang mengalir di wastafel kemudian menatap ke arah cermin. Padahal ini bukan caranya untuk menyatakan apa yang ada di dalam hatinya pada Windi. Ia pasti memiliki banyak cara untuk bisa mengungkapkan perasaannya di momen yang tepat. Namun hari ini ia melakukannya dengan sedikit memaksakan diri. Kata-kata Ariel begitu terngiang di kepalanya, ditambah dengan lelaki itu sudah tahu soal Mawar. Ia tidak bisa memungkiri dirinya sendiri bahwa ia sedang takut. Takut bila ia harus kehilangan Windi dan kepercayaan yang telah gadis tersebut berikan selama ini. Ia tidak ingin Windi kecewa karena tindakannya lagi. Namun situasi benar-benar membelenggunya kuat.

"Sial!" umpat Alvin lalu mendesah kasar.

"Lo itu sebenernya jauh lebih beruntung dari gue, Vin."

Alvin lantas menoleh, mendapati Ariel masuk dengan kedua tangannya berada di dalam saku celana. "Lo nggak perlu ngerasa kesel."

Alvin mendecakkan lidah, ia tidak begitu suka dengan kehadiran Ariel yang mendadak di tempat itu. "Maksud lo apa?" tanya Alvin sambil membuang wajahnya.

"Lo punya cinta yang siap lo rengkuh kapan aja. Sedangkan gue nggak punya apa-apa," tukas Ariel lalu menyandarkan punggungnya pada badan pintu. "Lo itu cowok yang jauh lebih beruntung dari gue."

"Lo nggak usah basa-basi, Riel. Maksud lo apa ngomong kayak gini ke gue?" tanya Alvin menghadap ke arah Ariel dengan sorot matanya yang tajam.

"Dari dulu yang gue rasain itu nggak lebih dari rasa sakit. Dan ketika gue memutuskan untuk bangkit dari keterpurukan yang disebabkan oleh cinta, sebagian orang menganggap kalo gue ini monster," lanjutnya. "Berbeda dengan lo, cinta lo ke Windi bener-bener berbalas. Gue bisa apa selain dari ngerasain sakit ketika gue denger kalo dia sayang sama elo?"

"Jadi lo suka sama Windi? Itu intinya?"

"Mungkin lebih dari yang lo tahu!" tegas Ariel. "Sumpah demi apapun, gue nggak punya alasan kenapa gue bisa punya perasaan kayak gini ke dia. Gue nggak terima kalo lo nyakitin Windi! Seharusnya lo jujur sama hati lo dari pada berbohong dan membagi waktu sama cewek lain!"

Alvin berdecak heran. Ia tidak menyangka bahwa Ariel akan memiliki perasaan terhadap Windi pada ujungnya. Apa yang sempat ia duga ternyata benar. "Setelah semua yang udah lo lakuin ke dia lo bisa bilang gitu? Benar-benar klise!"

"Kalo gue bisa memilih, gue memilih untuk nggak memiliki perasaan yang malah nyakitin diri gue sendiri! Mana bisa gue mencintai dengan sadar ketika gue tahu Windi udah benci banget sama gue?!"

"Itu urusan lo! Lo yang memulai untuk menyakiti Windi dan sekarang lo menuai ganjarannya! Seharusnya dari awal lo itu nggak usah sok berani kalau pada akhirnya lo lemah sama perasaan lo sendiri!!"

Bad Boy In Love [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang