CHAPTER 52

5.6K 263 7
                                    

Twice - What Is Love?

🌸🌸🌸

Semua makanan berupa ayam panggang, daging, asparagus, nasi goreng, puding dan jus alpukat sudah habis dimakan oleh seisi rumah itu. Windi tidak pernah menyangka ada makanan sebanyak itu di rumahnya dan seluruh anggota keluarganya kini tampak bahagia dengan perut kenyang mereka. Ia tidak habis pikir Ariel akan melakukan ini, ia tidak tahu harus berkata apa lagi. Laki-laki itu memang selalu seenaknya saja dalam melakukan hal.

"Windi mau belajar," kata Windi seraya bangkit berdiri, hendak meninggalkan ruang makan.

"Ternyata Kakak deket sama anak orang kaya juga, ya sekarang. Kirain Kak Alvin aja yang deket sama Kakak," celetuk Jojo lalu meneguk minumannya. "Baguslah Kakak laku banget di Lavendius. Gimana pendapat Ayah sama Bunda?"

Ayah dan Bunda tersenyum sumringah sambil saling menatap satu sama lain. Sedangkan Windi hanya bisa menghela napas berat mengetahui tingkah mereka kali ini. "Orang yang ngirim itu saudara kembarnya Anette, tau nggak?" Windi mulai menjelaskan sebelum benar-benar berlalu dari tempat itu.

"Tunggu, jadi dia?" Bunda mendelikkan matanya. "Anak laki-laki keluarga Limantara?"

Windi mengangguk lemas. Tidak tahu ekspresi apa yang akan mereka tunjukkan setelah ini usai tahu putri mereka baru saja berkencan dengan pewaris perusahaan besar.

"Ariel Limantara, bukan, Kak?" Jojo mencoba memastikan. "Kalo dia Jojo udah sering liat di Internet fotonya. Pantes aja mirip sama Kak Anette."

"Di TV juga ada sepertinya. Tapi kapan, ya? Waktu acara peresmian Limantara Grand City di Tangerang kalau nggak salah," celetuk Ayah.

Tanpa berlama-lama Windi segera mengambil langkah cepat menuju kamarnya kemudian menutup pintu dari dalam. Suara dari mereka bersahut-sahutan dari luar, menginginkan penjelasan lebih dari Windi mengenai dirinya dengan Ariel. Tapi gadis itu sungguh tidak menyukainya, jika bukan karena terpaksa dia tidak akan menghabiskan sorenya dengan laki-laki tersebut.

"WINDI MAU BELAJAR SEKARANG!!" tukasnya nyaring yang seketika membuat sahut-sahutan di luar terhenti.

Setelah suasana menghening ia bisa bernapas lega dan segera duduk di bangku belajarnya. Sejenak ia merenung sambil mengambil buku-buku dari dalam rak dengan pergerakan tangan yang cenderung lemah. Dalam hati ia bertanya-tanya, dia tidak menginginkan Ariel masuk ke dalam kehidupannya, bahkan tidak memberikannya ijin, tapi bagaimana semuanya bisa terjadi? Apa yang diinginkan oleh takdir baginya? Gadis itu lagi-lagi menghela berat. Hidup memang tidak terjadi sesuai dengan yang diinginkan, seperti halnya cerita yang alurnya sudah dipikirkan sedemikian oleh Tuhan, manusia yang terlibat di dalamnya hanya bisa berpasrah. Seperti itu yang kini dialami oleh Windi. Mengikuti alur dalam kehidupannya.

Ia mulai membuka halaman demi halaman buku catatannya. Namun suara getar ponsel milik Ariel yang ia letakkan di atas tempat tidur lagi-lagi tidak mengijinkannya untuk mendapatkan ketenangan. Intinya Ariel yang sudah membuatnya tidak tenang selama ini.

Gadis itu mencoba mengabaikan, tapi ponsel tersebut terus saja bergetar dan memecahkan keheningan di dalam kamarnya.

Drrrtt..

Bad Boy In Love [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang