Bad Boy In Love [COMPLETED]

CHAPTER 58

Mau cerita cinta kayak gimana? Saling cinta, ditembak, konflik, putus. Gitu? Sayangnya gue nggak kayak mereka dan nggak akan pernah semudah itu melepas. 

💙💚💛💜

Anette dan Agnes berada di sana, tepatnya di sebuah restoran yang letaknya berseberangan dengan tempat billiard langganan Ariel dan teman-temannya. Usai mengirimkan pesan singkat pada saudara kembarnya ia segera memasukkan ponselnya kembali ke dalam tas. Setelah ujian hari terakhir berakhir keduanya memutuskan untuk mampir ke tempat yang yang ingin mereka tuju. Dan tanpa sepengetahuan saudara kembarnya Anette menemui Ibu mereka.

Setelah sekian tahun lamanya Anette bisa berada satu meja dengan Agnes. Ia tidak pernah menduga hari seperti ini akan terjadi dalam hidupnya. Pasalnya Hans melarang keras pertemuan Agnes dengan kedua anaknya selepas hari berpamitan yang terjadi bertahun-tahun lalu.

Mungkin bisa jadi ada pertemuan seperti ini terjadi di hari-hari kemarin. Hanya saja akan ada harga yang harus Agnes bayar jika mereka ketahuan. Hans secara total akan memutuskan hubungan mereka. Tidak ada lagi saling kontak dan mereka akan dibawa lebih jauh dari tempat mereka sekarang. Ditambah lagi Agnes yang kini sibuk menggeluti pekerjaannya sebagai desainer arsitektur di Jepang. Tidak mudah bagi mereka untuk saling bertemu. Hanya karena ia mendapatkan kabar bahwa Ariel pergi dan mengalami pengeroyokan Agnes memberanikan diri untuk terbang ke Jakarta dan menemui anaknya diam-diam. Mungkin pertemuan ini tidak akan terjadi untuk yang kedua kali. Namun kesempatan ini benar-benar harus dimanfaatkan.

"Ariel ada tempat billiard di sebrang sana, Ma," kata Anette lalu menyesap minumannya yang berupa jus jeruk. "Dia memang suka nongkrong di sana sama temen-temennya selain clubbing."

Agnes tersenyum. "Entah, apa mungkin ini feeling seorang Ibu atau bukan. Tapi Mama ngerasa Kakak kamu sekarang--" ia menghentikan kata-katanya sendiri. "Mama nggak tau gambarinnya."

"Maksud Mama dia kembali?" tanya Anette memastikan.

"Mama penasaran sekali sama perempuan yang sempat kamu ceritakan itu. Perempuan yang membuat Ariel jatuh cinta. Mama yakin dia pasti bukan perempuan sembarangan. Nggak seperti perempuan-perempuan yang Ariel pacari dulu seperti Quincy, Lea, Verin, Helen, Sharlen, Priska dan--" Agnes geleng-geleng kepala. "Banyak bukan kepalang mantan Kakak kamu itu dan Mama nggak suka sama semuanya."

Anette yang masih berkomunikasi dengan Agnes memang memberitahukan semua tentang Ariel padanya termasuk pacar-pacarnya selama ini. Karena ia tidak dapat mengetahui kabar anak sulungnya secara langsung maka Anette yang mengabarkan segala sesuatu tentang sang Kakak padanya.

"Namanya Windi, Ma. Anak dari keluarga biasa aja. Dia bisa sekolah di Lavendius karena dapet beasiswa yang dicanangin sendiri sama Papa sejak tiga tahun lalu."