CHAPTER 70

5K 256 18
                                    

Jangan salahkan aku, kutahu ini berlebihan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan salahkan aku, kutahu ini berlebihan. Tapi kau harus tahu bahwa cintaku lebih dari itu dan sangat-sangat berlebihan. Aku tidak memaksanya, kau yang melakukannya. Melihat senyummu setiap hari, kumerasakan cinta dan jatuh di saat yang bersamaan. Maafkan aku yang tidak akan pernah bisa merasakan cinta selain dari padamu...

(Ariel Limantara)

★★★

Windi berhasil menyelesaikan match keduanya dengan baik, tangan kanannya terangkat di udara kala tahu dirinya besok sudah akan masuk ke babak perempat final dalam event bela diri ClassMeeting yang diadakan oleh pihak Osis SMA Lavendius. Suara penuh kemenangan terdengar di tribun sebelah kanan, Ariel yang bukan peserta malah bersemangat untuk itu. Entah tapi laki-laki tersebut terlihat sangat bahagia. Anette, Riko dan Aldi tersenyum lega tatkala tahu ia bisa secara bebas mengekspresikan kebahagiaannya. Sebelum Windi datang mereka tidak pernah melihat Ariel yang demikian, tatapannya selalu dingin dan sikapnya cenderung kasar.

Berbeda dengan mereka, Alvin yang berada agak jauh dari tempat mereka duduk tampak tidak cukup nyaman dengan Ariel. Bagaimana tidak? Ada laki-laki lain yang terlihat begitu antusias atas kemenangan kekasihnya. Sedikit banyak perasaan cemburu terselip di dalam ceruk hatinya, Alvin tahu bahwa Ariel menginginkan Windi. Rasanya cukup membuat sesak sebab dirinya juga sangat mencintai gadis yang sudah ia kenal sejak dari kecil tersebut.

Alvin menghela napas berat, ia sengaja masih duduk di tempatnya dan tidak menyambut Windi seperti yang dilakukan oleh Anette, Ariel serta kedua temannya. Dalam ramai yang memedihkan laki-laki berwajah oriental itu melipat tangannya, menatap objek hampa tak bermakna di depannya. Sementara ia diam suara tawa Ariel dan Windi terdengar hingga ke gendang telinganya. Status sebagai seorang kekasih seperti tidak berlaku apa-apa baginya, Alvin merasa Ariel sedikit demi sedikit mulai merenggut apa yang ia rasa sudah menjadi miliknya sejak lama, yaitu cinta dari Windi. Alvin berpikir, bahwa gadis itu bisa saja berbalik menyukai Ariel.

"Yeah! Lo keren banget tadi, Windut!!!!" ujar Ariel girang lalu mengacak pelan rambut Windi.

"Ih, singkirin tangan lo!" gadis itu menepuk tangan Ariel agar ia berhenti mengacak rambutnya.

"Kayaknya gue tau siapa pemenangnya nanti, pasti elo. Nggak usah diragukan lagi," celetuk Riko lalu terkekeh.

"Kan kita nggak tau ke depannya gimana, pokoknya gue mau ngelakuin yang terbaik aja dulu," tanggap Windi.

Bad Boy In Love [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang