CHAPTER 57

5.9K 272 18
                                    

Mesra itu setia dan sisanya adalah romantis

🐾🐾🐾

Alvin menautkan alisnya, pemandangan itu malah membuat rasa takut kehilangannya akan Windi untuk yang kedua kali semakin meningkat. Dengan gerakan cepat Alvin menarik lengan Windi, menjauhkannya dari laki-laki tersebut. Sedangkan Ariel yang mengetahui hal itu agaknya tersentak selama beberapa saat, hingga ia memutuskan untuk menarik lengan Windi yang lain kembali.

"Lo cemburu?" tanya Ariel sarkastis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lo cemburu?" tanya Ariel sarkastis. Ia tampak mengeratkan genggaman tangannya terhadap lengan Windi agar Alvin tidak dapat menariknya lagi.

Windi yang berada di antara dua laki-laki tampan ini lantas heran sekaligus bingung. Tidak mengerti dengan apa yang terjadi dengan mereka berdua. Namun bila dilihat-lihat Alvin terlihat tidak suka dengan apa yang Ariel lakukan. Gadis itu pun segera melepaskan genggaman tangan lelaki itu dari lengannya dan mulai menjelaskan. "Alvin, jangan salah paham dulu. Kita di sini--"

"Kalo lo tahu jawabannya kenapa masih tanya?" Alvin memotong perkataan Windi dengan mengajukan pertanyaan balik pada Ariel.

Para kerumunan nampaknya mulai tercengang dengan apa yang terjadi setelah Ariel memutuskan untuk melepaskan Janice. Kini mereka melihat Ariel dan Alvin saling beradu tatap dengan Windi yang berdiri bingung di antara mereka berdua. "Tunggu-tunggu kayaknya ini cuma salah paham aja deh--" Windi mencoba menengahi tapi kali ini Ariel yang memotong perkataannya.

"Gue cuma mau memastikan aja. Kalo emang iya gue minta maaf banget sama lo. Gue sama sekali nggak maksud untuk ngelakuin itu."

"Riel, lo harus dengerin ini. Gue nggak mau lepasin Windi untuk yang kedua kali karena gue tahu kesempatan terakhir gue cuma ini. Gue harap lo bisa paham sepenuhnya," pungkas Alvin serius. Ia berharap Ariel bisa segera memahami apa yang ia maksud.

"Ya, udah. Maanfatin kesempatan lo, jangan malah lo rusak sendiri."

Alvin memicingkan matanya. Ia mencium makna tak tersirat yang terkandung di dalam kata-kata Ariel. "Maksud lo apa?"

"Gue nggak ada maksud apa-apa. Kalo lo emang beneran sayang sama Windi, lo berkewajiban untuk membuktikkan itu. Kalo lo nggak bisa, jangan salahin gue."

"Salahin lo? Buat apa?"

"Jangan salahin gue kalo suatu saat gue yang dapat giliran buat menggantikan peran lo di hidup Windi." Ariel menyunggingkan sedikit senyum.

Area kembali terdengar riuh. Pemandangan cinta segitiga rupanya sedang berlangsung di tengah-tengah lapangan. Windi yang mulai dari tadi mendengarkan perseteruan mereka hanya bisa diam dengan jemari yang sedikit gemetar. Baru kali ini gadis itu berada di tengah-tengah dua lelaki dengan cara yang seperti ini. Alvin adalah cinta pertamanya sedangkan Ariel adalah ciuman pertamanya dan kini keduanya sedang melakukan psy war yang cukup membuat gadis itu merasakan perasaan campur aduk di dalam dadanya.

Bad Boy In Love [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang