CHAPTER 55

5.6K 309 10
                                    

🦋🦋🦋

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🦋🦋🦋

Windi mengerjap-ngerjapkan kedua matanya saat telinganya menangkap suara derap langkah kaki seseorang dari luar. Ia mengangkat tubuhnya sedikit sambil mempertegas penglihatannya yang agak blur. Di sudut ruangan itu Ariel tampak masih lelap tertidur sembari memeluk jumpers Windi yang ia anggap sebagai bantal. Ya, semalaman mereka tidur di ruangan itu dengan jarak yang begitu jauh satu sama lain. Ariel tidur di pojok dekat dengan tembok sedangkan Windi tidur di dekat pintu.

"Riel, bangun," pinta Windi dengan nada yang pelan, namun Ariel malah memutar posisi tubuhnya menghadap ke tembok.

Gadis itu mendesis, kemudian beranjak dan menghampiri Ariel. "Bego, bangun. Udah pagi, ada orang di luar," katanya lalu menggoncang-goncang tubuh Ariel. Tapi, tetap saja lelaki itu belum terjaga. Ia nampak masih menikmati tidurnya yang tanpa bedcover.

"Riel, bangun!!" kali ini Windi mengeraskan suaranya sedikit seraya masih menggoncang-goncangkan tubuh Ariel. "Idiot, bangun!"

Ariel menggeliat kemudian memutar tubuhnya menghadap Windi yang sedang berjongkok membangunkannya. Lelaki itu mengerjapkan matanya beberapa kali, rasanya seperti mimpi. Ketika ia membuka kedua matanya wajah pertama yang ia lihat hari ini adalah wajah Windi. Seuntai senyum ia rekahkan, kemudian mengangkat salah satu tangannya di udara. Dengan gerakan cepat Ariel menggunakan tangannya itu untuk mendorong punggung Windi agar tubuhnya jatuh tepat di atas dadanya. Dan benar, itulah yang terjadi.

Gadis itu membulatkan kedua matanya, tepat di bawah telinganya adalah tempat dimana jantung Ariel berdetak. Pandangan laki-laki turun ke bawah, mendapati Windi membeku dengan air muka seperti sedang terkejut setengah mati.

Windi mengangkat pandangannya sedikit, mendapati Ariel tengah mengulas senyum, menampilkan deretan-deretan giginya. Hingga pada akhirnya gadis itu tersadar, ternyata Ariel memiliki gigi taring yang manis persis seperti gigi taring milik Elios, salah satu tokoh serial webtoon.

Wajah gadis tersebut mendadak bersemu merah, di saat yang bersamaan Ariel mulai mendorongnya lebih dalam menuju sebuah dekapan. Namun, sebelum itu benar-benar terjadi tampak seseorang di luar sedang memasukkan anak kunci ke dalam lubang pintu. "Eh, nggak kekunci." Tidak butuh waktu lama, pintu ruangan itu terbuka. "Astagfirullah!"

Windi mendelikkan matanya dan secara spontan menjauhkan dirinya dari tubuh Ariel yang masih dalam keadaan terbaring. "Pak, bukan, Pak! Bapak salah sangka!"

"Kalian? Den Ariel?" Bapak itu seakan masih terkejut. "Kenapa kalian bisa di sini? Apa yang udah terjadi?"

Windi menjawab. "Kita dijebak sama orang-orang jahat," lanjutnya. "Bapak gimana bisa ke sini?" kemudian ia berjalan menghampiri bapak itu.

"Saya setiap pagi ke sini untuk lihat keadaan ruangan-ruangan sekolah. Kebetulan rumah saya ada di belakang,"

"Bapak nggak liat di luar ada mobil?"

Bad Boy In Love [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang