CHAPTER 88

4.5K 218 31
                                    

"Ya, udah ntar kalo selesai taruh buku gue di meja kayak biasanya," kata Alvin pada salah seorang temannya yang tengah menyalin catatan Kimia di buku berlabel biru

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ya, udah ntar kalo selesai taruh buku gue di meja kayak biasanya," kata Alvin pada salah seorang temannya yang tengah menyalin catatan Kimia di buku berlabel biru.

Memang demikian, selain pandai dan introvert Alvin juga dikenal sebagai siswa dengan catatan paling lengkap di kelasnya. Tidak sedikit siswa/siswi lain yang meminjam buku catatannya untuk disalin. Miliknya selalu sama dengan apa yang telah para guru di sekolah itu berikan.

Siswa yang meminjam catatannya hanya membalas dengan satu anggukan sambil terus menulis. Sedangkan ia kembali berjalan, keluar dari dalam kelas dan memikirkan tempat bagus yang akan ia gunakan untuk menghabiskan jam istirahat. Biasanya ia akan mengajak Windi ke tempat biasa mereka berada, tapi kini berbeda. Alvin tahu sekarang Ariel yang tengah bersamanya, ia memilih untuk kembali sendiri. Laki-laki itu menghela napas lalu mengecek ponselnya. Mawar baru saja mengirimkan pesan dengan gambar padanya.

Alvin tersenyum tipis, semalam ia memang meninggalkan lipbalm yang dibelinya untuk Mawar karena gadis itu terus mengeluhkan bibirnya yang selalu terlihat pucat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alvin tersenyum tipis, semalam ia memang meninggalkan lipbalm yang dibelinya untuk Mawar karena gadis itu terus mengeluhkan bibirnya yang selalu terlihat pucat. Saat itu gadis tersebut beristirahat dengan buku cerita yang terjatuh dari tangannya semalam sedangkan Alvin baru kembali dari melakukan sebuah pertemuan dengan seseorang di kafe. Sesaat setelah pertemuan itu ia tidak sengaja melihat lipbalm keluaran terbaru di sebuah etalase toko. Ia berniat membeli lipbalm berwarna coral untuk Mawar. Alvin akhirnya lega karena gadis itu menyukai apa yang telah ia berikan padanya. Dengan lipbalm itu Alvin mengakui bahwa Mawar memang sangat cantik.

Cantik :)..

Kemudian ia mengirimkan pesan tersebut sebagai balasan yang setimpal dari sebuah ucapan terima kasih. Tak lama kemudian terjadilah beberapa percakapan di antara mereka sebelum pada akhirnya berakhir dengan kata tunggu. Benar, Mawar akan menunggunya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bad Boy In Love [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang