04 ▶️ Teman Dekat adalah Sebuah Buku

566 74 2
                                    

.
.
.
.
.

3 Menit Sebelumnya...

Ketika perempuan itu memencet bel, Yuju langsung ngintip dari atas kamarnya. Ia benar-benar penasaran siapa tamu tersebut. Yuju dibuat kaget, karena itu sosok yang dia sangat kenal.

"Jennie? Ngapain dia ke sini?"

"Apa dia pacar Kak Mingyu?"

"Gak mungkin."

Mingyu naik ke kamar Yuju buat manggil Adiknya itu. Dengan cepat Yuju masuk ke dalam kamarnya lagi dan pura-pura tidur, dia gak mau sampai ketahuan kalau dia adalah Adiknya Mingyu.

"Juy, tamunya udah dateng." tidak ada sahutan dari Yuju, akhirnya Mingyu membuka pintu kamar Adiknya itu. "Lah udah tidur?" ucap Mingyu heran padahal tadi Yuju masih keliaran

"Maaf lama, dia kayaknya ketiduran padahal aku mau kenalin kalian." ucap Mingyu

"Ah enggak papa kok itu bisa lain kali. Ini aku buatin masakan aku sendiri dimakan ya," Jennie

"Bener kamu yang masak?"

"Iyalah, yaudah aku pulang dulu."

"Cepet banget, kan aku ngarepin buat ketemu kamu bukan masakan kamu."

"Hm, tapi udah malem Ming."

"Baru jam delapan,"

"Yaudah deh aku gak jadi pulang."

"Nah gitu dong,"

Di sisi lain Yuju sedang menguping pembicaraan mereka. "Ngomong apa si mereka? gak kedengeran."

"Kenapa harus Jennie sih pacar Kak Mingyu?"

"Bakal kacau kalo semuanya ketahuan,"

♦️♦️♦️♦️♦️

Tangan gadis polos itu meraba-raba nakas untuk mengambil kacamatanya. "Jam berapa ini?"

"Syukurlah masih jam setengah enam," ia pun siap-siap mandi dan berangkat sekolah.

"Kak, aku berangkat!" ucap Yuju

"Kamu jalan kaki?"

"Iya,"

"Oh yaudah hati-hati, uang saku kamu masih ada kan?"

"Masih Kak."

"Kalo abis bilang ajah,"

"Hm." saat jalan menuju sekolah, seseorang memanggilnya yang membuat langkah kakinya terhenti. "Yuju!"

"David?"

"Kok jalan kaki?"

"Iya, kan deket."

"Ayo naik!" ajak David sambil membuka pintu mobil

"Gua jalan ajah." ucap Yuju sambil melanjutkan jalannya

"Ish nih anak! Kalo ada apa-apa gue gak tanggung jawab." ucapan David tidak mempengaruhi gadis yang tetap berjalan itu

Guk! Guk! Guk!

"Huaaa anjing!" Yuju teriak sambil lari balik lagi ke arah David, dan langsung masuk ke mobil karena panik---Walaupun ia ingin sekali mempunyai anak anjing, tidak memungkinkan Yuju untuk tak takut dengan hewan itu

"Hahahah ngeyel sih lo," David tertawa

"Ish nyebelin lu mah!"

"Anjing takut anjing."

"Apa lo bilang?"

"Gak, maksudnya anjing itu pinter kayak lo."

"Halah," mereka pun naik mobil bersama menuju sekolah. Yuju sekilas menatap wajah David yang sedang fokus menyetir. "Dav, wajah lo kenapa?" tanya Yuju yang melihat wajah David luka

"Enggak kenapa-napa, cuma kepentok tembok lagi jalan."

"Yakali kepentok tembok lukanya banyak gitu kayak orang abis ditonjok."

"Lu sendiri kenapa itu muka?"

"Kan lo udah tau ini semua."

"Oh iya,"

Yuju merogoh-rogoh tasnya untuk mengambil plester gambar anak ayam. Tanpa berkata apa-apa Yuju memasang plester itu ke wajah David---Yang diobati hanya diam, namun jantungnya kini sepertinya sedang dugem.

"Kan kalo ditutup enak diliatnya." ucap Yuju

David tetap diam tak bersuara. Tidak terasa mereka pun sampai di sekolah, dan mendapat tatapan sinis dari murid-murid lain terutama espace dan Ray. Yuju sudah biasa ditatap seperti itu---Sekilas dia melihat Ray yang wajahnya juga penuh luka. "Oh jadi lo bertengkar sama Ray," ujar Yuju yang membuat David kaget

"Kok lu tau?"

♦️♦️♦️♦️♦️

"Aku pulang," ucap Yuju sambil menaruh tas gendolnya

"Lama banget pulangnya," sahut Mingyu yang sedang nonton televisi

"Iya tadi ada pelajaran tambahan." ucap Yuju sembaring ikutan duduk di samping Mingyu

"Juy, kamu mimisan?" ucap Mingyu yang melihat hidung Yuju mengeluarkan darah

"Mana?" Yuju langsung memegang hidungnya dengan telapak tangannya

"Kamu harus ke dokter sekarang." ucap Mingyu panik

"Apaan si Kak lebay banget, paling aku cuma panas dalam." ucap Yuju sambil mengambil tissue

"Pokoknya kamu harus ke rumah sakit!" karena dipaksa mau gak mau Yuju menuruti perintah Kakaknya itu

"Leukimia atau kanker darah adalah penyakit yang berbahaya, sel darahnya akan sangat terganggu dan bisa menggerogoti kesehatan tubuh anda. Terlebih lagi ini sudah tahap kedua." jelas Dokter

"Artinya, apa aku bakal mati dalam waktu dekat ini?" tanya Yuju, Mingyu hanya bisa terdiam

"Dokter katakan kalau aku hanya panas dalam, katakan! Aku mohon..." ucap Yuju dengan air matanya yang tidak terbendung lagi. Mingyu memeluk erat tubuh Adiknya dan menangis bersama

"Biasanya, hiks... Orang yang punya penyakit kanker tidak bisa disembuhkan, bagaimana bisa aku bertahan Kak? Hiks..."

"Tidak, kau pasti bisa bertahan."

***

Walaupun sudah didiagnosa penyakit mengerikan, Yuju tetap semangat untuk mengikuti kegiatan study tour. Ia mengemas barang-barang seperlunya.

"Kamu mau ke mana?" tanya Mingyu pas lihat adiknya yang terlihat sibuk

"Study tour,"

"Gak boleh, kamu lagi sakit Yuju!"

"Tapi aku mau ikut Kak."

"Dibilang enggak ya enggak!" bentak Mingyu

"Yaudah, gak usah ngebentak gitu. Kenapa Kakak jadi nyebelin begini?" ucap gadis itu yang kesal

"Biar kamu paham, obat kamu udah diminum?"

"Udah,"

"Tidur saja sanah."

"Aku gak betah di kamar mulu."

"Kan banyak kegiatan lain, nonton televisi, workout ringan, atau apa gitu. Asal jangan yang bikin fisik kamu kecapean," ujar Mingyu, tapi Adiknya malahan belajar di kamarnya. Teman dekat Yuju hanyalah sebuah buku.

A Short Time • Choi YujuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang