.
.
.
.
.05.00
Tidak seperti biasanya yang selalu bangun jam setengah enam, kini Yuju bisa bangun jam lima pagi. Ia membuka pintu kamarnya dan melongok ke kamar yang Ray tidurin---Ternyata cowok tampan itu masih terlelap tidur. Sambil menunggunya bangun, Yuju mencoba buat sarapan yang berkualitas.
"Masak apa ya?" tanya Yuju sendiri sambil buka kulkas, ia melihat ada sayur-sayuran dan daging. Tapi dia gak ngerti cara memasaknya---Ia pun ke jalan ninjanya yaitu searching
Sebenarnya ada roti dan susu, tapi Yuju lagi mau nyoba masak yang agak keren, "Nah, sop iga dicampur telur puyuh pasti enak."
Sebelum masak Yuju gaya-gayaan ngeregangin tubuhnya sambil nguap. "Oke, pertama kita rebus daging iganya dulu, terus siapin sayur pelengkapnya, dipotong dan dicuci lalu rebus,"
Semua olahan itu sudah jadi satu di dalam panci besar. Yuju menambahkan dua sendok garam, dan satu sendok kecil penyedap rasa. Ia menuang sedikit kuahnya ke tangan buat dicobain. "Uek, gak ada rasa."
Ia pun menambahkan dua sendok garam lagi. "Kok masih gak ada rasanya sih? Garam udah empat sendok masih adem juga." Yuju kesal sendiri
"Ini kebanyakan air," ucap Ray yang tiba-tiba muncul dengan wajah bantalnya---Yuju hampir menyenggol panci karena terkejut. "Ngagetin ajah lo,"
"Buang airnya dua gelas," ucap Ray---Yuju pun membuang airnya dua gelas dari panci. Ray memasukkan bumbu bubuk tambahan, "Cobain," suruh Ray
"Woah ini baru enak, kok lo pinter sih?" ucap Yuju kagum setelah nyobain
"Gua gitu loh,"
"Halah, mandi sanah!" suruh Yuju
"Di mana kamar mandinya?"
"Di kamar Kakak gua, lo emang gak ngeliat ada pintu lagi di situ?"
"Hehe enggak, yaudah gua mandi dulu."
"Iya, handuknya di lemari ambil ajah yang baru."
Selesai mandi dan masak, mereka juga sudah rapih dengan seragam sekolahnya dan tinggal menyantap sarapan yang sudah dibuat tadi---Mereka makan berdua dan terlihat seperti pengantin baru.
"Lo cuma hari ini dan semalam doang boleh nemenin gua, besok dan sampe Kakak gua pulang mendingan gua sendiri ajah." ucap Yuju
"Why? Kan Kakak lu percaya sama gua,"
"Tapi gua enggak."
Selesai makan, mereka berangkat sekolah bersama naik taxi kali ini---Karena kondisi Ray masih belum pulih betul buat naik motor.
"Perut lo masih sakit?" tanya Yuju
"Sedikit," sahut Ray
"Gua bener-bener gak nyangka banget bakal terjadi hal kayak gitu, maksud orang itu apa sih ngelukain itu semua?"
"Lo khawatir ya?" ledek Ray
"Yaiyalah." ucap Yuju keceplosan
"Cie, lo khawatir nih sama gua?" ejek Ray lagi
"Tau ah." Yuju meniup poninya geram, Ray malah mengacak-acak poni Yuju gemas---Diam-diam sopir taxi itu memperhatikan mereka dari kaca depan
"Pak, kok kita gak sampai-sampai di sekolah ya, bukannya saya udah kasih tau letak sekolahnya?" ujar Yuju
Supir tersebut hanya terdiam. "Pak kok diam? Ini bukan arah ke sekolah kita." ucap Ray sambil megang bahu supir itu
"Berhenti sekarang!" Yuju mulai panik ketika si sopir memasuki wilayah yang sangat asing baginya
Taxi pun diberhentikan sopir itu---Ia memakai topi hitam dan menolehkan wajahnya ke arah Yuju dan Ray.
"Lo?" Ray terkejut tak percaya
"Lo ngapain jadi sopir begini?" tanya Yuju
Bukannya jawab, sopir misterius itu malah membekap Yuju dan Ray pakai sapu tangan dan mereka diikat.
Kenapa Ray gak ngelawan?
Karena dia kenal orang itu dan mengira hanya candaan semata---Sopir misterius itu membawa Ray dan Yuju ke sebuah gudang yang dipenuhi kotoran kelelawar dan tikus.SIAPAKAH SOPIR MISTERIUS ITU?
KAMU SEDANG MEMBACA
A Short Time • Choi Yuju
Fanfiction[COMPLETED] ▪︎15▪︎ Perisakan bukan lagi hal awam bagi Choi Yuju, gadis yang tetap berdiri pada tiangnya walaupun diperlakukan dengan kekerasan verbal maupun non verbal. Hidup yang sulit, terasa semakin sulit karena hinggapnya penyakit di dalam tubuh...