.
.
.
.
.Gadis berkacamata dengan rambut kepang dua, sedang berjalan ceria menuju sekolahnya dengan senyumnya yang manis. Yuju berjalan kaki, karena jarak sekolah dan rumahnya yang tidak terlalu jauh.
Namun ketika sampai gerbang sekolah, wajahnya jadi cemas dan ketakutan. Karena tepat di depan gerbang sudah ada tiga wanita tukang membully yang ingin menjebak si gadis berkacamata itu.
"Wah si mata empat udah dateng nih guys!" ucap Jennie si ketua geng dengan sorot mata yang tajam
"Wow, ini akan seru!" sambung Irene
"Hari ini enaknya si cupay kita apain yah?" ide jahat Somi mulai berkeliaran, Yuju hanya menunduk ketakutan
Irene menarik baju Yuju dengan erat, Jennie membuka paksa tas dan mengeluarkan semua isinya di jalanan, sedangkan Somi membawa gunting untuk memotong poni gadis yang tidak berdosa itu, baru saja ingin memotongnya tetapi tangan Somi sudah ditahan dengan seseorang.
"Lo jadi tukang pangkas rambut sekarang?"
Semua langsung menoleh ke arah sumber suara. "Ray? Ngapain lo di sini?" tanya Jennie
"Cara menindas lo terlalu rendahan." ucap Ray sambil membalikan dua jempolnya
"Hah?" Jennie hanya bisa membuka mulutnya lebar
"Udah deh, masuk kelas semua cepet!" suruh Ray
Semua cewek hits itu pun mau gak mau nurutin perintah Ray. Sedangkan Yuju langsung pergi menuju kelas---Dengan cepat Ray menarik lengan Yuju. "Lo gak mau ucapin terima kasih gitu ke gua?" tanya Ray
"B-buat apa? Lo gak beda jauh sama mereka," ucap Yuju memberanikan diri
"Ck, seharusnya gua gak tolongin lo tadi." ucap Ray
"Lagian siapa yang minta pertolongan?" ujar Yuju
"Dasar cewek gak tau diuntung," ucap Ray yang hanya bisa mendam emosinya, Yuju cuek dan meninggalkan Ray yang terdiam---Ketika Yuju masuk kelas kondisi tempat duduknya penuh dengan sampah dan lepehan permen karet, ia hanya bisa menatapnya nanar
'Lo gak boleh nangis Juy! Lo harus kuat!' batinnya menyemangati dirinya sendiri
Sedangkan murid lain malah meledeknya puas, "Liat deh mukanya hahaha..." ucap salah satu murid dan diakhiri tawaan
Dengan hati yang rapuh gadis itu membersihkan tempat duduknya hingga bersih agar bisa ia duduki, dalam hal ini Yuju masih bisa sabar. Disusul Ray yang masuk ke kelas dan melihat Yuju sedang membersihkan tempat duduknya---Cowok itu hanya tersenyum miring puas.
♦️♦️♦️♦️♦️
Semua murid akan tenang jika pelajaran sudah dimulai, sekarang ada pelajaran matematika yang sangat digemari oleh Yuju---Sebaliknya Ray sangat membenci pelajaran tersebut---Dengan tidak sopan dia berdiri, karena tidak ingin mengikuti pelajaran yang membuatnya gila.
"Ray, mau ke mana kamu?" tanya Pak Suho
"Bapak emang ada urusan sama saya?" jawab Ray santai
"Baiklah, pergi saja keluar dan jangan balik lagi." ucap guru tampan itu yang sebenarnya sudah sering melihat Ray berulah
Tiba-tiba ada suara teriakkan. "JANGAN! JANGAN PERGI SAYANG!"
Semua langsung menoleh ke arah Refan si bocah ingusan. "Lo kenapa sih Fan?" tanya David, Refan hanya cengengesan sambil ngelap ilernya.
"Dasar tukang ngebo!" ucap David
"Eh ada Pak Suho, apa kabar Pak?" ucap Refan yang berusaha mengalihkan suasana
KAMU SEDANG MEMBACA
A Short Time • Choi Yuju
Fanfic[COMPLETED] ▪︎15▪︎ Perisakan bukan lagi hal awam bagi Choi Yuju, gadis yang tetap berdiri pada tiangnya walaupun diperlakukan dengan kekerasan verbal maupun non verbal. Hidup yang sulit, terasa semakin sulit karena hinggapnya penyakit di dalam tubuh...