18 ▶️ Cowok Titipan

374 44 1
                                    

.
.
.
.
.

Akhirnya Ray dibolehin pulang hari ini, ia pulang diantar supir pribadi. Niatnya Yuju yang akan mengantar, tetapi tidak bisa karena gadis itu harus sekolah. Saat sampai, Ray langsung menelpon Yuju, karena dia tau sedang jam istirahat.

"Udah makan?"

"Belum, lagi kejar target tugas."

"Jangan sampai gak makan, minum obatnya."

"Ada juga lu yang harus minum obat, udah di rumah kan?"

"Iya, yaudah makan cepet sebelum bel masuk."

"Heem,"

***

Biasanya David itu murid yang jarang alfa, tetapi sudah beberapa hari ini gak kelihatan di kelas---Gak ada yang tau kenapa anak itu tidak masuk-masuk.

Setelah delapan jam pelajaran, akhirnya kelar juga. Yuju membereskan buku-bukunya ke dalam tas. Kini ia sudah sampai di rumahnya---Akhir-akhir ini Kakaknya jarang pulang karena terlalu sibuk dengan pekerjaannya. Merasa rindu, gadis itu menelpon.

"Hallo Kak? Kakak udah makan?"

"Maaf Juy nanti ajah telponannya, mau rapat," tanpa bicara lagi, Mingyu langsung menutup panggilan

"Udah tiga hari Kak Mingyu gak pulang, dan jarang ngabarin." ucap Yuju kecewa, ia pun membaringkan tubuhnya di atas kasur. "Apa sesibuk itu jadi direktur perusahaan?"

Tanpa Yuju sadari, ia ketiduran hingga tiga jam lebih. "Astaga jam berapa ini?" ia melihat jam di ponselnya yang menunjukan pukul tujuh malam

Gadis itu bergegas untuk mandi, setelahnya ia turun ke lantai bawah untuk makan. Karena gak bisa masak, jadinya hanya merebus mie instant---Ketika ia makan, Mingyu pulang.

"Kakak pulang kok gak bilang-bilang?" tanya Yuju

"Ngapain bilang, ini kan rumah Kakak." jawab Mingyu

"Bukan gitu, aku gak masak masalahnya."

"Bukannya kamu emang gak pernah masak?"

"Hehe tapi seenggaknya aku buatin apa kek gitu,"

"Lagian Kakak gak lama pulang, cuma mau ngambil barang-barang ajah." ucap Mingyu sambil membereskan kopernya

"Emang mau ke mana?"

"Kakak mau pergi ke Jepang sekitar dua bulan, kamu bisa kan jaga diri?"

"Hah? Ke Jepang lagi sekarang? Kakak kenapa gak bilang dari awal?"

"Maaf, tapi ini memang mendadak, Kakak janji bakal hubungin kamu terus kalo sempat, apa kamu butuh teman atau pembantu buat nemenin kamu? Kakak bakal cariin."

"Gak usah, aku bukan anak kecil." sebenarnya Yuju agak takut untuk tinggal sendiri di rumah yang cukup besar itu

"Nih buat keperluan kamu," ucap Mingyu sambil ngasihin amplop yang sangat tebal

"Buat aku?" tanya Yuju

"Iyalah, kalau gak cukup kabarin. Nanti ditransfer."

"Ini mah bukannya gak cukup tapi kelebihan." jawab Yuju

"Kalo lebih simpan ajah, jangan lupa minum obat teratur, Kakak pergi sekarang ya." Mingyu mengecup dahi Yuju sekilas

Perempuan itu benar-benar gak nyangka karena Kakaknya semudah itu ninggalin dia, padahal Yuju lagi sakit. Suasana rumah menjadi sangat sepi.

Padahal Yuju sudah lakuin banyak hal dari mondar-mandir gak jelas, nonton drakor, main ponsel, merias wajah---Gak tau kenapa akhir-akhir ini dia suka berias dan penampilannya sekarang berbeda, tidak cupu seperti dulu.

Ting Nong!

Bel rumah Yuju berbunyi "Siapa ya malam-malam begini?" tanyanya sambil melepas earphone dari telinganya. "Apa Kak Mingyu balik lagi?" Yuju pun turun ke bawah dan membuka pintu untuk melihat orang yang menekan bel---Sebenarnya dia takut tamu itu adalah hantu seperti di film-film, tetapi Yuju menguatkan diri untuk membukanya, dan dia dibuat terkejut karena tamunya itu sosok yang dia sangat kenali.

"Lo ngapain ke sini?" tanya Yuju kaget, terlebih lagi orang itu membawa tas besar seakan mau camping

Tanpa menjawab, Ray masuk ke dalam rumah Yuju begitu saja. "Rumah lo bagus juga," ucapnya sambil melihat sekeliling isi rumah tersebut

"Eh lo ngapain ke sini malam-malam begini?" tanya Yuju lagi

"Gua disuruh Kakak lo," ucap Ray

"Kak Mingyu?"

"Dia bilang ke gua suruh jagain lo selama dia pergi ke Jepang."

"Serius?" tanya Yuju memastikan

"Serius lah, nih buktinya." Ray menunjukan chat dari Mingyu

"Tapi kan lo cowok, masa iya harus nemenin gua berduaan di sini?"

"Emang kenapa? Lagi pula lo kan gak punya temen cewek."

"Iya sih,"

"Nanti kalau lo dicariin orang tua lo gimana?" tanya Yuju sambil membawa dua botol minuman dan cemilan

"Udah bilang kok tenang ajah,"

"Kayak gimana?"

"Mah, Ray mau nginep di rumah Refan sampai dua bulan soalnya orang tuanya lagi ditugasin ke luar kota, terus Refannya minta ditemenin."

"Lo bohong?"

"Iya," ucap Ray santai sambil menenggak minuman yang Yuju bawa

"Terus kalau Mama lo gak percaya dan nelpon Refan gimana?"

"Gua pinter kali, sebelum gua bilang ke nyokap, gua udah bilang duluan ke Refan, dan kebetulan orang tua Refan emang lagi ke luar kota---Ya walaupun gak sampai dua bulan sih."

"Dasar! Yaudah gua mau tidur udah jam sebelas, lo tidur di kamar itu, kamar Kakak gua." ucap Yuju sambil nunjuk kamar Mingyu, "Dia orangnya bersih banget. Jangan sampai ada noda di mana-mana." sambung Yuju yang memperingati

"Oke," Ray penasaran dengan kamarnya, dia langsung masuk ke dalam, "Gila! Kinclong banget nih kamar." ucapnya yang kagum

Jelas karena Mingyu orangnya bersih banget, barang-barang di dalam kamarnya tersusun rapih. Jika ada yang memindahkannya sedikit pun dia pasti bakal tau.

Ray membanting tubuhnya pelan ke kasur large size itu. Dia benar-benar suka konsep kamarnya yang bewarna hitam dan abu-abu---Mingyu memilih konsep tersebut karena menurutnya warna itu membuat tenang dan nyaman.

Ketika Ray ingin tidur, tiba-tiba Yuju nyelonong masuk ke kamar.

"Lo ngapain?" tanya Ray

"Pake ini kalau kedinginan, acnya kecilin ajah kalau gak kuat." ucap Yuju sambil melempar selimut

"Yailah kamar gua juga ada acnya," ucap Ray

"Ya gua cuma kasih tau. Yaudah gua mau tidur," ucap Yuju sambil berjalan

"Eh sebentar," Ray menarik lengan Yuju kencang

"Kenapa?" tanya Yuju sambil menatap Ray, cowok itu malah mendekatkan wajahnya ke Yuju

"Ih lo mau ngapain?"

"Gak, sanah hush!" ucap Ray yang malah ngusir Yuju

A Short Time • Choi YujuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang