.
.
.
.
.Sudah memasuki hari ke-empat Ray dirawat, besok baru boleh dipulangkan. Refan dan Espace barengan datang untuk menjenguk---Tapi entah dengan David masih ingat untuk jenguk atau tidak.
"Astaga Ray, lo kenapa bisa kayak gini? Maaf gua baru bisa jenguk sekarang," ujar Jennie---Ray cuma menatap cewek itu malas. "Ngapain lo ke sini?" tanyanya sinis
"Ish," Jennie
"Udah tau gua jahat tapi lo terus ajah ngejar-ngejar gua."
"Gak usah kejam gitu, nih buat lo." ucap Refan sambil ngasih berbagai macam jenis cemilan
Ada bunyi seperti orang yang membuka pintu, dan asalnya dari toilet. Gadis yang baru keluar itu langsung mendapat sorotan dari tamu yang baru saja tiba.
"Lo? Ngapain di sini?" tanya Jennie yang terkejut
"Jangan bilang lu nginep?" ucap Irene curiga, sedangkan Somi malah memegang dagunya sambil memikirkan yang tidak-tidak
Yuju hanya bisa diam, awalnya dia gak mau keluar dari toilet pas dengar suara gaduh.
"Gua yang nyuruh dia jagain di sini." ucap Ray
"Kenapa lo gak minta sama gua, Ray?" ucap Jennie
"Gak mau guanya." ucap Ray ketus
'Ini keterlaluan!' batin Jennie. Ia keluar dari ruangan tersebut sambil ngebanting buah yang dia masih pegang. Irene, dan Somi ikutan menyusul Jennie---Sebelum Somi keluar dia dikedipin sama Refan, tetapi Sominya cuek.
"Hebat banget ya lo, bisa narik perhatian dari David bahkan Ray juga." ucap Refan, Yuju hanya memutar bola matanya malas
"Wait. Kok lu udah gak cupu kayak dulu deh, kacamata lo mana? Kepangan lo ke mana?" tanya Refan
"Semuanya gua yang ubah," Ray
"Serius? Wes gila hebat lo Ray. Ternyata lo bisa cantik juga ya," ucap Refan yang gak memalingkan pandangannya dari Yuju sedikitpun
"Heh!" Ray ngebentak Refan
"Yailah, santai gua mah udah ada yang gua taksir." ucap Refan
"Siapa?" tanya Ray
"Ada deh, secret."
Yuju yang bosan mendengar celotehan mereka, memilih untuk keluar mencari udara segar.
"Mau ke mana?" tanya Ray
"Cari angin."
"Jangan jauh-jauh!"
♦️♦️♦️♦️♦️
"Gila tuh anak masa udah sedeket itu sama Ray," ucap Irene, tetapi Jennie malah nangis sambil ngacak-ngacak rambutnya sendiri
"Ululu, sini aku peluk. Cup cup!" Somi memeluk Jennie erat
"Kalian tolongin gua dong! Buat Ray jauh dari cupay itu! Gua gak bisa ngejauh dari Ray karena gua udah cinta mati sama dia." ucap Jennie
"Gua juga gak tau Jen, udah berapa cara kita lakuin tapi gak ngefek apa-apa." balas Irene
"Udah mending lo cari cowok lain ajah Jen, masih banyak kok cowok di dunia ini." Somi
"Gua gak mau Som! Gua gak mau nyerah gitu ajah." Jennie
"Nanti kita cari ide lagi deh ya, sekarang lo tenang ajah dulu, bahaya nanti buat kandungan lo." ucap Irene
"Kandungan? Maksud?" Somi kaget
Irene memberi kode ke Jennie
Untuk kasih tau apa enggak soal itu. Maklum Somi mulutnya ceplas-ceplos sana-sini---Jennie menganggukkan kepalanya mengartikan boleh kasih tau hal itu ke Somi.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Short Time • Choi Yuju
Fanfic[COMPLETED] ▪︎15▪︎ Perisakan bukan lagi hal awam bagi Choi Yuju, gadis yang tetap berdiri pada tiangnya walaupun diperlakukan dengan kekerasan verbal maupun non verbal. Hidup yang sulit, terasa semakin sulit karena hinggapnya penyakit di dalam tubuh...