.
.
.
.
.Waktu yang diberikan tidak lama, jadi sekarang murid-murid sudah dipulangkan. Di sana tidak menyenangkan sama sekali, karena tidak ada cowok populer yang ikut.
Pagi hari yang cerah ini membuat suasana hati Yuju ikut cerah walaupun ia sedang sakit. Dia sedang bersiap-siap untuk ke sekolah. "Kak aku minta hari ini jangan anterin aku ke sekolah ya," semenjak penyakitnya ketahuan, Yuju memang lebih sering diantar daripada jalan kaki
"Kenapa?" sahut Mingyu
"Aku mau jalan sambil olahraga biar sehat."
"Tapi kan jarak dari sini ke sekolah kamu lumayan jauh."
"Gak papa kok, aku kuat."
"Serius? Kalo gitu Kakak pergi kerja duluan,"
"Okay. Hati-hati!"
Mingyu sudah pergi ke tempat kerja naik mobil pribadinya, sedangkan Adiknya lagi asik berjalan menuju sekolah---Tetapi Yuju merasa kepalanya pusing. Semua jalanan yang dia liat menjadi blur, hingga ia terjatuh pingsan di tengah jalan---Seseorang dengan motor ninja menghampiri dan melepas helmnya. "Cewek cupay? Ngapain nih bocah tidur di jalanan?" ucap Ray heran. Ia terus menepuk pelan pipi Yuju upaya menyadarkannya, tidak lama gadis itu pun sadar.
"Eh lo kenapa?" tanya Ray
"Kok ada lu?" jawab Yuju
"Gua juga gak mao ketemu sama lo." sahut Ray
Yuju bangun dengan sendirinya. "Kenapa gua tiduran di jalanan begini?" tanyanya
"Lu pingsan kali."
"Jam berapa ini? Kita telat cepet lari!" ucap Yuju yang tidak sadar menarik lengan Ray karena panik
Yang ditarik tidak bisa bergeming dan mengikutinya terpaksa---Ketika sudah lari lumayan jauh. Ray menghentikan Yuju yang masih lari. "Kenapa kita lari? Kan gua bawa motor." ucapnya
Yuju berhenti lari dan melepaskan pegangannya dengan Ray. "Hah kenapa lo gak bilang?" terpaksa mereka balik lagi ke motor Ray yang ditinggal tadi
"Pake helm?" tanya Ray
"Gak usah udah deket." jawab Yuju
"Pegangan," ucap Ray, Yuju pun megang bahu Ray---Cowok itu ngebut sampe membuat Yuju sesak napas
"Gila! Nyesek gua dibonceng sama lo." ucap Yuju
"Tapi enak kan?"
"Udah buruan ayo masuk kelas!" ucap Yuju
"Masuk ajah duluan," suruh Ray
"Gak gua nunggu lu dulu,"
"Ngapain?"
"Udah cepet napa,"
Ray hanya tertawa melihat tingkah panik Yuju. Mereka pun lari-larian menuju ke kelas.
"Kalian baru datang?" tanya Bu Sandara
"Maaf Bu kita telat." ucap Yuju
"Pulang sekolah, kalian bersihin dari kelas 11-1 sampai 11-5." perintah Bu Sandara valid
"Hah? Wah gak bisa lah Bu, masa kita suruh bersihin lima kelas." ucap Ray
"Pokoknya Ibu gak mau tau, ini sekolah punya peraturan tidak bisa datang semau kalian."
"Tapi tadi kan karena ada---" ucapan Ray dipotong Yuju. "Udah turutin ajah." bisiknya pelan
"Yeu, gara-gara lo nih cewek cupay." ucap Ray kesal
Sedangkan Jennie dan temannya sangat terkejut kalau Ray dan Yuju bisa barengan telatnya. 'Nih cewek kampungan emang cari mati! Waktu itu sama David, sekarang sama Ray gua, liat ajah nanti.' batin Jennie yang menggebu-gebu
'Kenapa mereka bisa berdua?' batin David
♦️♦️♦️♦️♦️
Bel istirahat sudah berbunyi. Seperti biasa Yuju berjalan menuju kantin sendirian---Ia sedang membawa makanannya untuk dibawa ke meja makan di kantin.
Gubrak!
Gadis yang malang itu jatuh tersungkur, kacamatanya retak dan makanannya pun berantakan. Yuju melihat ke arah kaki tersebut yang membuat dia jatuh dan menatap orangnya.
"Oops! Sorry." ucap Jennie dan diakhiri dengan ketawa, semua murid di kantin pun menertawakan Yuju. Hampir saja Yuju menangis tetapi ia menahannya
"Bangun," tangan seseorang mengulurkan ke arah Yuju. Gadis itu pun mendongak ke atas melihat orang tersebut. "Ray?"
"Gua bilang bangun!" ucap Ray kedua kalinya, Yuju pun bangun menanggapi tangan Ray
"Lo cantik-cantik kok gak punya akal sih? Buat apa kalo cantik tapi kerjaannya ngelukain seseorang?" ucap Ray sambil nodong jarinya ke dahi Jennie
Gadis yang ditodong tidak percaya, baru segitu saja, ia sudah mengeluarkan air mata.
Ray menarik lengan Yuju dan membawanya pergi dari kantin.
"Ray? Kok tega banget ngomong ke gua kayak gitu," ucap Jennie sambil nangis
"Gue juga gak nyangka Jen, masa dia jahat banget si sama lo?" ucap Irene
"Setau gue Ray kan benci cewek cupay itu, tapi kenapa Ray belain dia? Apa dia suka sama si cupay?" tanya Somi curiga
"Somi! Gosah kompor deh." ucap Irene geregetan---Jennie masih lanjut nangis.
***
"Lo mau bawa gua ke mana sih Ray?" tanya Yuju
"Lo ngapain sih lagian deket-deket mereka duduknya?" Ray
"Ya kan gak ada tempat kosong lagi." sahut Yuju
"Yailah cuma gara-gara itu, lo bisa kali bawa makanan lo ke luar kantin asal jangan ketemu mereka!" ucap Ray kesal
"Kok lu yang kesel si?" Yuju
Ray hanya diam menatap datar Yuju. Dan ia melepaskan kacamata Yuju yang retak itu. "Kenapa dilepas? Gua gak bisa liat nih." ucap Yuju sambil meraba-raba
"Kacamata lo retak, nanti gua ganti." ucap Ray
"Kok lu yang ganti? Ini kan bukan salah lu." ucap Yuju
"Gak usah banyak tanya, kita pergi beli kacamatanya, ini penting kan buat lo?" tanya Ray
"Hm,"
"Yaudah ayo pergi!" ajak Ray, nyatanya ada David yang sedang mengintip mereka dari belakang. "Ray ngapain coba sama Yuju? Kenapa dia lepasin kacamata Yuju? Apa dia nindas Yuju? Atau..."
KAMU SEDANG MEMBACA
A Short Time • Choi Yuju
Fanfiction[COMPLETED] ▪︎15▪︎ Perisakan bukan lagi hal awam bagi Choi Yuju, gadis yang tetap berdiri pada tiangnya walaupun diperlakukan dengan kekerasan verbal maupun non verbal. Hidup yang sulit, terasa semakin sulit karena hinggapnya penyakit di dalam tubuh...