Bab 25

66.8K 2.8K 25
                                    


queen pov

aku dan ziyan menyaksikan akad nikah mas denny dengan shinta, wanita yang 1 tahun ini menjadi kekasihnya, aku duduk disamping ziyan, dia tidak berhenti tersenyum melihatku dan tidak melepaskan pegangannya dari tanganku.

"lepas mas, malu tau dilihatin yang lain"

"gak, nanti kamu lari dan pergi ninggalin aku lagi"

"ya elah, gak kali.... eh tunggu dulu yang suka ninggalin siapa ya, kok sekarang malah nyindir2 aku"

"hehhehehe maaf sayang, gak lagi deh, jangan ngambek donk"

"kita nikah secepatnya ya sayang, aku gak mau kamu nanti berubah pikiran lagi" katanya dengan pasti.

"aku mau kembali ke rumah mas, aku sudah terlalu lama meninggalkan keluargaku dan aku ingin memohon maaf kepada papi dan saudara2 ku"

"iya queen, besok kita ke rumah papi ya, aku juga mau meminta maaf dan memohon pengampunan dari mereka sekalian mau melamar kamu"

"ceilee yang baru rujuk, senyum2 mulu, awas kesambet" ejek tio.

"sirik aja sih lo, kayak gak pernah jatuh cinta aja, untung sisil betah jadi pacar lo, 6 tahun bokkkk, itu pacaran apa kredit mobil" kata ziyan.

"makanya yo, buruan di nikahi, ntar keburu bosen sisil, ditinggal baru nyaho" kataku membela ziyan.

"ni pasangan mentang2 udah rujuk, sok banget kemarin aja yang laki....gue galau yo... patah hati yo.... ditinggal nikah yo.... bla bla bla yo, mabuk.. nangis....teriak" katanya membalas perkataanku.

"kamu minum tadi malam?" tanyaku dengan wajah kaget.

"heheheh dikit babe, sedang galau karena mau ditinggal nikah"

"mmmmmmm sini telinga kamu"

dia mendekatkan telinganya ke arahku.

"push up 100x nanti pas dirumah ya sayang!!!"

hihihi syukurin siapa suruh bilang mau nerima jika aku kasih hukuman, itu hukuman karena mabuk, ya walaupun ada alasannya, tapi aku gak mau dia minum.

"baiklah babe, demi kamu semuanya aku terima"

"btw zak, yo, lo bedua  tau semua rencana penjebakan queen ini?" tanyanya kepada zaki dan tio.

"Gue tau yan, tapi si tio kagak"

"oooo pantesan lo nyuruh gue datang, sedangkan tio nyuruh gue bawa lari pengantinnya"

"untung gue ngikutin kata2 lo, kalo gak pasti nyesel banget seumur hidup gue"

kami pun tertawa bahagia dan menikmati pesta pernikahan mas denny.

aku berharap ini akan abadi dan gak akan ada lagi masalah yang akan menghalangi pernikahan kami.

ziyan pov

aku, queen dan arga mendatangi rumah orang tua queen, aku akan memohon maaf dan sekaligus melamarnya. aku siap jika saudara2 dan papinya memukulku atau membunuhku sekalian.

ting tong ting tong

tak lama pintu dibuka seorang anak kecil yang aku taksir berumur 5 atau 6 tahun.

"cari siapa ya om"

"papi yukki ada gak?"

"oh opa... ada masuk saja"

aku, queen dan arga memasuki rumah itu.

"ma pa ini rumah siapa? kok arga baru sekali ini kesini"

"ini rumah opa arga, jadi arga jadi anak baik ya hari ini" kata queen lagi.

tak lama aku mendengar derap langkah kaki dari  belakang. aku melihat davin kakak pertama dan papinya yang sedang berjalan menggunakan tongkat.

"queen... itu kamu?"

"iya pi, maafin queen pi" katanya berlari menghampiri papi dan bersimpuh meminta maaf atas kesalahannya selama ini.

"kemana saja kamu nak selama ini, papi dan mommy sudah mencarimu keseluruh amerika dan tidak berhasil menemukan kamu, kamu bagai hilang di telan bumi"

"maafin queen pi, queen emang gak pantas jadi anak kalian, queen..... queen..... queen melakukan kesalahan besar pi"

"ngapain lo pulang!!! adek gue udah mati, lo bukan adek gue.... gara2 lo mommy meninggal..." kata davin dengan kemarahan yang besar setelah melihat kedatangan queen.

"kak.... maafin queen"

"gue bukan kakak lo, jadi jangan pernah manggil gue kakak"

"maafin queen dav, dia gak salah.... aku... aku yang membuat dia menghilangkan diri"

"siapa lo, jangan ikut campur"

"saya calon suami dan sekaligus ayah dari arga, anak queen..."

"anak... lo punya anak?"

"iya kak... itu arga... anak queen dan ziyan.."

"jadi gara2 hamil diluar nikah lo kabur dan menghilang dari rumah, apa karena si brengsek ini gak mau tanggung jawab?"

aku melihat queen hanya menangis...

"sialannn lo.."

buk...bukk..... bukkkkkk

dengan sigap davin memukulku dengan membabi buta.

"kakkkk..... sudah.... jangan pukul ziyan lagi, queen yang salah... sudah kak..."

aku melihat arga menangis....

"papa.... jangan pukul papa...."

"ayahhhh sudah... sudah yah, kasian kan queen nangis kayak gitu" kata wanita yang merupakan istri davin.

aku hanya bisa menerima semuanya, aku rela asal davin dan papi bisa menerima queen kembali.

"gara2 lo adek gue menderita!!!, mengandung dan melahirkan tanpa didampingi keluarga... gara2 lo dia pergi dari rumah, gara2 lo mommy gue meninggal gara2 memikirkan anak gadisnya yang hilang, dosa lo terlalu besar... dan gue gak akan rela nyerahin queen ke tangan pria seperti lo"

"kak dav, aku mencintainya kak... dia ayah anak aku kak... aku gak bisa berpisah dengan dia, kami mau menikah kak...queen harap kak memberikan restu kepada kami"

"gak akan!!!! jadi lebih baik dia pergi dari rumah ini, kamu dan arga disini saja... mulai sekarang kamu dan arga akan tinggal disini"

"tapi kak..."

"gpp queen... kamu disini saja dengan keluarga kamu... besok aku datang lagi ya..."

"tapi mas.... mas ke rs ya obati lukanya, nanti hubungi aku ya jika sudah dirumah"

"iya sayang, kamu dan arga baik2 disini ya, besok aku kesini lagi"

"papi ziyan pamit dulu ya, besok ziyan datang lagi untuk melamar queen"

"gak usah balik!!! gue gak rela adik gue nikah sama lo" katanya berapi2.

"ayah gak boleh gitu"

"besok gue datang lagi dav, dan akan terus datang sampai lo nerima gue sebagai adik ipar lo"

aku melihat queen masih menangis dan dengan sigap aku memeluknya dan arga.

"jangan nangis lagi ya sayang... aku gpp kok, masih kuat nerima pukulan sebanyak apapun, aku ikhlas"

"hiksss kak dav jahat mas, mukul kamu sekuat itu, kalo kamu mati gimana, masa aku jadi janda sebelum nikah sih" katanya masih dengan isakan tangis

aku tertawa mendengar perkataannya, ya aku hanya bisa bertahan dan memohon restu dari kakaknya.

tbc


2. Queen Story'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang