ziyan pov
perasaanku tidak enak pikiranku bercabang, satu sisi mikirin pekerjaan dibali dan disisi lain mikirin queen yang pergi kontrol kehamilannya. aku merasa sebagai suami yang gak baik membiarkan dia pergi sendiri tapi aku juga punya tanggung jawab pekerjaan di bali.
setelah menyelesaikan semua pekerjaan di kantor, aku kembali ke apartemen untuk mengambil baju yang akan aku bawa ke bali.
aku masuk dan memanggil queen, tidak ada jawaban mungkin belum pulang pikirku.
aku telepon hpnya dan dijawabnya sedang di rs menunggu antrian. dan setelah memberikan wejangan panjang aku mematikan telepon dan bersiap untuk pergi.
entah kenapa hari ini sangat macett sekali sedangkan pesawat aku jam 3 sore, aku melirik jam ditangan hari sudah jam 2.30 sedangkan aku masih dijalan, aduh bakal telat dan ditinggal pesawat ini.
ketika asyik memainkan ipad hp aku berdering dan ada nama supirku yang biasa pergi bersama istriku.
"ya pak tarno ada apa?"
.....
"istri saya belum keluar dari tadi?, terus anak2 sekarang belum dijemput?"
......
"coba cari ke dalam nanti saya coba juga telepon, bilang saja anak2 sudah nunggu di sekolah, atau daripada anak2 lama nunggu nanti saya suruh jemput kakak saya saja, coba cari ibu didalam di dokter kandungan dan kalo ada kabar kabarin saya"
......
"ya sudah"
aku menutup pembicaraan kami dan aku mencoba menghubungi hp queen. tidak aktif.... kenapa dan ada apa, gak biasanya hpnya gak aktif gini.
karena takut anak2 nunggu lama aku hubungi davin dan meminta tolong dia menjemput anak2 dan untungnya dia juga mau jemput cita anaknya yang satu sekolah dengan kedua anakku dan aku menitipkan anak2 disana sementara.
aku gelisah karena belum juga bisa menghubungi queen dan aku memutuskan untuk membatalkan keberangkatan ke bali. queen lebih penting karena dia sedang hamil aku gak mau dia kenapa2.
"pak balik arah saja, kita ke rs tempat ibu check up" kataku kepada supir.
"baik pak"
aku gelisah dan kemudian aku kembalibmenghubungi pak tarno.
"gimana pak ada ketemu ibu?"
......
"di dokter gemal coba cari disana kok bisa gak ada"
.....
"sudah bapak cari benar?"
.....
"ya sudah saya sebentar lagi nyampe disana"
......
aku makin gelisah, cemas, kuatir dan gugup semua perasaan menjadi campur aduk.
tak lama aku tiba di rs dan langsung mencari keberadaan pak tarno.
"gimana pak belum ketemu juga?, sudah tanya resepsionis siapa tau ibu pingsan dan dirawat?"
"gak ada juga pak, saya juga sudah tanya dr. gemal dan suster mereka bilang ibu gak ada kontrol hari ini"
"gak mungkin tadi saya telepon dia bilang sedang antri"
"bapak tunggu diluar saya akan coba tanya dr. gemal sekali lagi"
aku berjalan menuju ruang praktek dr. gemal. tanpa sengaja aku melihat sepatu flat sebelah kiri yang aku ingat itu sepatu queen yang aku belikan di jerman, sepatu unlimited yang gak akan ada yang jual di indonesia, aku mengambilnya dan melihat untuk memastikan.

KAMU SEDANG MEMBACA
2. Queen Story's
RomansaQueen Sagara : "Mommy dan papi apa2an sih, umurku baru 23 tahun, masa dipaksa nikah sih, dengan cowok gak jelas pula" Ziyan Wijaya : "menikah dengan gadis manja ini???? mama dan papa gak salah kan? cewek manja tapi cantik, aku harus memenangkan taru...