Bab 21

64.5K 3.1K 73
                                    


Ziyan pov

"papi cini iyana kenalkan dengan mama aga" aku mendengar suara putriku.

aku berdiri dan membalikkan badan, aku terkejut melihat wanita yang berdiri disamping riana.

"queen kok kamu disini?"

"papi kenalin ini mamanya aga temen aku itu loh"

"mama? arga? queen kamu...!!!!"

"arga anak kamu?"

aku melihat dia diam dan menggigil ketakutan, wajahnya pucat.

"zaki, tolong lo bawa anak2 ke kamar ya, gue mau ngomong dengan queen" aku menyuruh zaki membawa daniel, arga dan riana ke dalam, aku gak mau mereka melihat atau mendengar percakapan kami.

"mama jangan mau dekat2 sama om itu, aga gak cuka cama dia" kata arga kearah queen.

dia hanya diam dan tidak menjawab perkataan bocah laki2 itu.

"apa arga benaran anak kamu queen?"

dia diam tanpa kata, aku semakin penasaran, apa jangan2 arga anak aku.

"jawab queen apa arga anak kamu"

"iya dia anak aku memang kenapa?"

"arga anak aku kan, dia hasil perbuatan aku dulu ke kamu kan, jawab dengan jujur" kataku dengan nada penasaran.

"gak, arga bukan anak kamu, kamu bukan ayah dia, dia anak aku, hanya aku"

"jangan bohong queen, aku tau dia anak aku, golongan darah kami sama, aku dulu pernah donorin darah"

"sudah aku bilang, kamu bukan ayah arga, arga tidak punya ayah, lagian kalopun dia anak kamu, toh kamu juga sudah punya anak, jadi buat apa lagi kamu tau dia anak kamu atau tidak"

"aku harus tau!!! karena aku ayahnya, please queen jangan buat aku menambah dosa dengan menyia2kan anak kandung ku"

"aku gak butuh kamu tanggung jawab, kami bisa hidup selama ini berdua saja, dan arga juga gak butuh ayah seperti kamu"

"jadi.... jadi arga benaran anak kita kan queen" kataku dengan pasti.

"kenapa kamu gak memberitahuku kalo dulu kamu hamil, kenapa kamu menderita dan menanggung hasil perbuatanku sendirian"

"aku gak mau mengganggumu dengan kehadiran anak, kamu kan pernah bilang kamu gak suka anak2, jadi buat apa aku memberitahumu"

"dia anak kandungku queen, tentulah aku akan menyayanginya, riana saja yang bukan anak kandung aku, bisa aku jaga dan aku rawat"

"jadi aku mohon dengan sangat queen, kamu mau ya nikah sama aku, aku akan memberikan kasih sayang dan cintaku hanya untuk kamu, arga dan riana"

"gak, aku gak akan mau menikah dengan kamu, arga juga gak butuh ayah seperti kamu, jadi jangan harap arga bisa kamu ambil dari aku!"

"bagaimana lagi caranya agar kamu bisa maafin aku queen"

"jangan pernah menampakkan diri dihadapan aku dan arga seumur hidup kami!!"

"aku gak bisa!!! aku butuh kalian disamping aku queen, tolong jangan hukum aku seperti ini, aku akan menerima apapun hukuman dari kamu asal kamu jangan pergi dari aku"

"aku gak mau ziyan!!!! menjauhlah dari aku dan arga"

aku gak boleh dan gak mau kehilangan mereka, dengan cepat aku memeluknya, mungkin ini akan menjadi pelukan terakhir, karena aku akan tau apa reaksinya.

"lepas..... lepasin aku, aku gak mau sama kamu, kamu jahat!!!!" katanya dengan isak tangis

"tolong sekali ini saja queen, please terima aku sebagai suami dan ayah arga" aku memeluknya dengan erat, aku gak akan melepaskannya.

"lepacin mama om, jangan deket2 dan peyuk2 mama!!! om jahat udah buat mama nangis!!" kata arga  yang datang tiba2 dan melihat aku memeluk mamanya.

"sorry bro, arga berontak dan minta gue mencarikan mamanya" kata zaki.

"arga sayang, papa gak jahat, papa sayang mama dan kamu, kamu jangan takut ya" kataku sedih setelah mendengar dan melihat aura kebencian dimatanya melihatku memeluk queen.

"aga gak suka sama om, aga juga gak punya papa!!! jadi om jangan ngaku2 papa aga"

hati aku sakit mendengar perkataan anak kandung ku yang membenciku. aku memang pantas dibenci, tapi kenapa sebelum dia tau aku ayahnya dia sudah membenciku semenjak pertemuan pertama kami.

aku mendekati arga,, aku akan meminta maaf.

"arga sayang maafin papa ya, papa gak ada selama ini di samping kamu dan mama, papa gak pernah ngunjungi kamu, papa mohon jangan benci dan marah lagi ya sama papa"

"udah aga bilang, om bukan papa aga, papa aga udah meninggal, jadi om  bukan papa aga"

aku terduduk mendengar penolakannya, queen dan anak kandungku menolak kehadiranku. hidup aku sudah hancur, mungkin ini balasan atas dosa2 ku dulu.

"ayo ma, kita puyang, aga gak suka disini dan melihat om itu, aga benci" katanya menarik tangan ibunya.

"queen tunggu aku belum selesai ngomong"

"arga pergi sebentar sama om zaki ya, mama mau ngomong sebentar dengan om ziyan"

"gak boleh!!! aga gak suka mama dekat2 om itu"

"sebentar saja sayang, setelah itu kita gak akan ketemu lagi dengan om itu jika kamu gak suka"

"gak mau!!!! mama jahat gak mau dengerin aga" lalu arga pergi berlari ke arah jalan raya.

aku melihat queen berlari mengejarnya dan akupun ikut mengejarnya.

arga berniat menyeberangi jalan raya, karena ketakutan dia berdiri di tengah jalan itu.

aku mendengar teriakan queen dan berusaha menyusul arga. aku melihatnya memeluk arga di tengah jalan. aku menghembuskan nafas, bersyukur arga bisa ditolong queen.

aku melihat ke arah kiri dan melihat sebuah mobil melaju dengan kencang, aku berlari mengejar mereka berdua.

"queennn argaaaa awassss" aku mendorong tubuh kedua orang yang aku sayang itu ke tepi jalan.

brakkkkkkk

aku terlempar setelah ditabrak mobil itu.

"ziyannnnnnnn" dengan samar2 aku mendengar suara wanita yang aku cintai itu mendekati dan memelukku.

"maafin aku queen, maafin aku queen, aku cinta kamu dan arga" aku lelah dan aku letih dengan kehidupan ini, sudah saatnya aku meninggalkan mereka dan membiarkan mereka hidup bahagia.

tbc

nah lohhhh mau nya reader ziyan mati apa gak

hahhahahahahaha aku sampai nangis loh bikin bab ini, reader nangis juga gak?

2. Queen Story'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang