Bab 27

60.8K 2.6K 13
                                        


ziyan pov

meminta restu dari kakaknya queen lebih mengerikan dari pada menghadapi ujian akhir sekolah. susah-susah gampang, hingga malam itu ketika queen mengunjungi apartemen dan memberikan ide gila yang katanya pasti bisa meluluhkan hati kakaknya.

"mas kita gak bisa kayak gini terus, arga tiap malam nanyain papanya dan sepertinya dia gak betah tinggal disana"

"sabar ya babe... kamu kan bilang kita nikahnya harus seizin dan harus mendapat restu dari keluarga, gak mungkin kan kita kawin lari... gak enak babe capek masa lagi mau sayang sayangan kita lari2 sih"

"ih mas jayus abis, ya gak mungkin lah masa nananina nya lari2an...." katanya dengan malu

"hihihi kalo kamu mau kita bisa coba"

"gak boleh!!!! tunggu sah dulu, dosa tau"

"oh ya aku punya ide nih mas supaya kita bisa cepat nikah, ya walaupun idenya agak gila.."

"ide apa emangnya"

"sini deh aku bisikin"

"apa" lalu aku mendekatkan kupingku di mulutnya

........

"ya ampun.... itu mah ide gila babe, kalo ketahuan bisa di bunuh kita"

"makanya kita harus usaha keras setelah nikah"

"ckckckck, kebanyakan nonton sinetron nih, makanya idenya aneh2 saja"

"mas ikutin saja akting aku.... jangan ngebantah ataupun buka mulut, kalo mau kita nikah cepat, oke!!!"

"terserah kamu.... yang penting kamu bahagia"

"sip, besok aku akan mulai rencana itu, mas siap2 aja semua syarat, jadi setelah oke kita langsung nikah"

"oke"

emang susah punya calon istri idenya kelewat banyak... ada aja ide supaya kami bisa nikah dan ide teranyarnya....pura2 hamil, gila gak tuh bisa2 kena pukul lagi bahkan dibunuh sama kakaknya, dan kembali aku harus menghela nafas, karena aku gak akan bisa menolak semua permintaannya.

1 minggu kemudian....

sudah 1 minggu aku berusaha meminta restu tapi sampai saat ini belum juga  menampakkan hasil. malah sekarang aku jarang bisa ketemu dengan queen, paling hanya melalui hp dan skype aku baru bisa berhubungan dengannya dan arga.

hingga pagi itu tiba2 davin menelepon dan menyuruhku untuk datang ke rumah. apa queen jadi juga melaksanakan idenya itu, entahlah aku hanya bisa pasrah jika nanti di rumah habis di pukul kakak nya.

"masssss..... hikssss" katanya dengan isakan tangis dibuat2 ketika aku menemuinya di rumah, wah aktingnya kelas oscar nih nyata banget.

"kenapa babe, kok kamu nangis kayak gini"

"kak dav jahat mas.... aku... akukan.... akukan...."

"pelan2 ngomongnya, tarik nafas dulu"

"sudah deh dek, jangan lebay gitu seakan2 kakak nyiksa kamu.... udah stop nangisnya gak kasian dengan dedek di perut?"

nah loh... benerkan dia ngaku2 hamil.... mati deh gue....

"kamu tunggu disini, kakak mau ngomong berdua sama ayah anak kamu ini di ruang baca"

waduh.... bakal di sate kali ya..

"huwaaaa hikssss" aku melihat queen makin menjadi2 nangis... hahhaahha sayang lucu banget sih akting kamu.

"ya elah makin kenceng nangisnya.... gak bakal kakak bunuh kok dia, gak mungkin kakak membuat anak kamu gak punya ayah, jadi diem jangan nangis lagi, gak malu apa sama arga dan cita... mama dan onty nya alay kebangetan"

dia cuma manyun dengan mata masih mengeluarkan air mata buaya.

aku pun mengikuti langkah kaki davin menuju ruang baca di lantai atas.

"masuk..."

buk....

"itu buat semua hal yang lo lakuin ke adek gue dimasa lalu"

buk....

"itu buat kesalahan lo ngebuntingin adek gue sekali lagi"

ketika akan memukul sekali lagi, dia menghentikan dan tiba2 dia menyalami tangan gue....

"awas lo sakitin adek gue lagi, gue jamin lo gak bakal bisa hidup tenang"

"gak akan dav gue janji".

"ya sudah lo nikahin dia cepat sebelum perutnya gede, gak mungkin gue ngebiarin dia mengasuh 2 anak tanpa suami, meskipun ayah anaknya elo"

"makasih banyak dav, gue akan jaga quen dan anak2 kami, lo tenang saja, weekend ini kami akan nikah, semuanya sudah gue siapin tinggal nunggu restu turun saja"

"ya sudah sana turun, bini lo dari tadi nangis mulu stress gue liatnya, sejak kapan sih dia alay gitu... heran gue"

"hihihihi gak tau dav, dulu dia sok jaim sekarang makin lama makin kelihatan sifatnya"

aku pun turun dan berlari memeluknya

"sayang rencana kamu berhasil, kakak kamu merestui kita... weekend ini kita nikah ya" kataku sambil berbisik.

"ciyus mas???? mi apah"

"ya elah babe, kok alay gini sih kamu...."

"hehehhehe maaf mas, gara2 riana dan arga nih, mereka suka ngomong gitu sama aku"

"hihihihi luci banget sih kamu... gemes deh, jadi gak sabar mau makan kamu"

"yeee emangnya aku makanan, masa mau dimakan"

"habis semua tubuh kamu membuat aku lapar sih" kemudian aku mencium bibirnya dengan lembut dan penuh cinta.

dan kembali mukanya merona mendengar gombalanku.

sabar ya sayang, sebentar lagi kita akan hidup dan tinggal bareng lagi bersama anak2 kita.

tbc

2. Queen Story'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang